Kamis, 30 April 2009

Ngentot Memek Angelina

Karena letak kantorku yang amat sangat jauh dengan rumah. saya memutuskan untuk mengontrak Apartemen di daerah Kuningan sehingga jika ke kantor tidak terlalu jauh. Nama saya sultan. Sekarang saya berkerja di salah satu perusahaan telekomunikasidi daerah kuningan Jakarta. Dulu saya tinggal bersama kedua orang tua saya di sebuah kompleks tentara yang amat membosankan sehingga saya memutuskan untuk mandiri dengan menghuni apartemen milik dari saudara saya yang baru menikah sehingga dia diboyong oleh suaminya ke Surabaya.

Hari pertama saya menghuni saya lapor dengan Ketua Perhimpunan Pengurus Apartemen dimana saya tinggal beliau kebetulan tinggal di lantai 12 sedangkan saya di lantai 11. Setelah melapor saya dimohon bantuannya untuk menjaga kebetulan adik perempuan beliau tinggal di sebelahku yaitu tante angelina. Hari kedua saya mencoba untuk berkenalan dengan tante angelina, ternyata beliau tidak terlalu tua,kelihatannya sekitar 38 - 40 tahunan. Orangnya ramah dan baik sekali. Yang saya heran sampai umur segitu beliau belum menikah, mungkin punya masalah dengan karir karena saya melihat mobilnya ada dua yaitu Toyota Alphard dan Toyota Camry.tante angelina begitu saya memanggilnya memiliki 2 pembantu dan seorang sopir yang telah melayani beliau selama 3 tahun di Apartemen itu.

Berikut adalah pengalamanku diwaktu tidak terduga dimana saya dititipkan kunci Apartemen oleh beliau karena semua pembantu dan sopirnya cuti lebaran, sehingga beliau tingal di rumah kakaknya di lantai 12,Sekedar gambaran, tante angelina mempunyai tinggi badan sekitar 165 cm, mempunyai pinggul yang besar, buah pantat yang bulat, pinggang yang ramping, dan perutyang agak rata (ini dikarenakan senam aerobic, fitness, dan renang yang diikutinya secara berkala), dengan didukung oleh buah dada yang besar dan bulat (belakangan saya baru tahu bahwa tante angelina memakai Bra ukuran 36B untuk menutupinya). Dengan wajah yang seksi menantang dan warna kulit yang putih bersih, wajarlah jika tante angelina menjadi impian banyak lelaki baik-baik maupun lelaki hidung belang. Hingga pada suatu sore, saat saya pulang kerja saya mendengar ada ketukan pintu di apartemenku , kemudian saya intip dari lubang pintu ternyata tante angelina.

"eh ya ada apa tante" katsaya sambil membuka pintu.
"Ngga Bram ada surat atau tagihan kartu kreditku ngga dari Front Office depan?"jawan tante angelina.
"Sepertinya ngga ada tante" jawabku
"Eh saya numpang ke kamar mandimu ya" sambil meringis, mungkin dia udah kebeletpips he he he.
"silahkan tan tapi kamar mandinya ngga sebersih punya tante lho maklum bujangan" kata saya sambil tertawa.
" Ngga apa apa" jawabnya.baru saya sadar bahwa si tante angelina memakai baju training tipis mungkin baru lariatau fitness di lantai 2.
"Abis lari ya tan" tanya saya
"Iya tapi nyari kamar mandi susah mana liftnya lama lagi" ujar tante angelina sambil ngeloyor ke kamar mandiku.

Sambil jalan ke dapur saya berfikir kok kayaknya ada yang salah ya dengan membiarkan si tante ke kamar mandi tapi apa ya?. Ya ampun tadi khan saya lagi nonton BF di laptop memang kebetulan mau coli sih maklum belum ada pasangan/pacar. Wah mati gue ketahuan dah sama tante angelina. Ah bodo amat kaya dia ngga pernah muda aja.B egitu keluar dari kamar mandi si tante senyum-senyum, wah malu deh saya.

"Hayo kamu tadi lagi ngapain Bram? tanya si tante.
"Ngga ngapa-ngapain kok tan" jawabku sambil menunduk kebawah, Malu cing.Dan tanpa saya sadari tiba-tiba dia mencekal tangan saya.
"Bram.." katanya tiba-tiba dan terlihat agak sedikit ragu-ragu.
"Ya Tante..?" Jawab saya.
"Eee.. nggak jadi deh.." Jawabnya ragu-ragu.
"Ada yang bisa saya bantu, Tante..? Tanya saya agak bingung karena melihatkeragu-raguannya.
"Eee.. nggak kok. Tante cuma mau nanya.." jawabnya dengan ragu-ragu lagi.
"Kamu sering ya nonton film itu di kamar mandi..?" tanya dia.
"Iya sih tan. Maklum tan belum punya pasangan..?" jawab ku terpaksa.
"Terus pake sabun ya ? he he he kata tante angelina sambil tertawa
"Iya tan, udah ah saya tengsin nih malu ditanya terus" Tegasku sambil ngomel.
"Jangan marah dong , biasa lagi bujangan yang penting jangan main pelacur, joroknanti kena penyakit" jawab tante angelina.
"Eee.. mau dibantuin Tante nggak..? sambungnya
"Maksud tante? Tanya ku wah ibarat ada lanjutan dari film ku tadi nih. Kayaknyasi tante horni abis.
" Iya kamu nonton bareng tante khan biar ngga malu lagi. sambil melayang tangan tante angelina ke selangkangan ku.
"sana ambil laptop mu"asik banget dah pikirku tanpa tendeng aling-aling saya berlari kekamar madi dan membawa keluar laptop itu.

Kemudian saya setel lebih dulu film yang tadi saya tonton dan belum habis.Beberapa menit kemudian tante angelina duduk disebelahku sambil membawa teh panas dengan wangi tubuh yang segar. Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut baju training dan kemudian beliau melepas atasannya sehingga terlihat tanktop tipis biru muda yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak buah dadanya karena dia tidak memakai Bra. Tanpa saya sadari, di antara degupan jantungku yang terasa mulai keras dan kencang,kejantananku juga sudah mulai menegang. Dengan santai dia duduk tepat disebelahku, dan ikut menonton film BF yang sedang berlangsung.

"Cakep-cakep juga yang main.." akhirnya dia memberi komentarnya.
"Dari kapan Bram mulai nonton film beginian..? tanyanya.
"Udah dari dulu Tante.." kata saya.
"Mainnya juga bagus dan tidak kasar. Bram udah tahu rasanya belum..? tanya dialagi.
"Ya sempet sih tan waktu di rumah sakit sama suster"
"wah enak dong lagi sakit di servis suster"
"Iya tapi udah lama tan udah lupa rasanya, tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya yah? Kalau iya boleh juga sih", kata saya.
"Ah Bram ini kok jadi nakal yah sekarang", katanya sambil mencubit lenganku.
"Tapi bolehlah nanti Tante ajarin biar kamu tahu rasanya", tambahnya dengansambil melirik ke arahku dengan agak menantang.

Tidak lama berselang, tiba-tiba tante angelina menyenderkan kepalanya ke bahuku.Seketika itu pula saya langsung membara. Tapi saya hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian tangan tante angelina sudah mulai mengusap-ngusap daerah tubuhku sekitar dada dan perut . Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuat saya nervous karena itu adalah kali pertama saya diperlakukan oleh seorang wanita yang usianya diatasku. Kejantananku sudah mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur. Kemudian tante angelina mulai menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dada saya.Sampai di daerah dada, dia menjilat-jilat ujung dada saya, secara bergantian kanan dan kiri. Tangan kanan tante angelina juga sudah mulai masuk ke dalam celansaya, dan mulai mengusap-usap kejantananku.Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, saya mulai memberanikan diriuntuk meraba celana yang dia pakai. saya remas payudaranya dari luar tanktop, dansaya remas-remas, terkadang saya juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku.
"Ssshh.. ya situ Bram.." katanya setengah berbisik.
"Ssshh.. oohh.."Tiba-tiba dia memaksa lepas celana pendekku, dan diusapnya kejantananku.Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara.Dan dia mulai menjulur-julurkan lidahnya di dalam mulutku. Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya melalui celana trainingnya yang saya pelorotkan kebawah sampai pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat dan agak lembab. saya melepaskan celana dalam tante angelina.Satu persatu kami membuka baju, sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat.Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan kemaluannya. Dia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain di daerah seputar klitorisnya. Lama kelamaan saya masukkan satu jariku, lalu jari kedua.

"Aaahh.. sshh.. oohh.. terus Bram..terus.." bisik tante angelina.

Ketika jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar.
"Ya.. terus Bram.. terus.. aahh.. sshh.. oohh.. aahh.. terus.. sebentar lagi..teruuss.. oohh.. aahh.. aarrgghh.." kata tante angelina.

Seketika itu pula dia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. saya merasakan bahwa tubuhnya agak bergetar (yang kemudian baru sayatahu bahwa dia sedang mengalami orgasme). Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh tante angelina yang terlihat sangat lemas di sofa.

"Saya kapan Tante, kan saya belum..?" Rujukku.
"Nanti dulu yah sayang, sebentar.. beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja", kata tante angelina.

Tapi karena sudah sangat terangsang, kuusap-usap bibir kemaluannya sampai mengenai klitorisnya, saya dekati payudaranya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas payudara yang satunya. Sehingga rupanya tante angelinajuga tidak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya. Sehingga sesekali terdengar suara erangan dan desisan dari mulutnya yang seksi. saya usap-usapkan kejantananku yang sudah sangat amat tegang di bibir kemaluannya sebelah atas. Sehingga kemudian dengan terpaksa dia membimbing batang kemaluanku menuju lubang memeknya. Pelan-pelan saya dorong kejantananku agar masuk semua.Kepala kejantananku mulai menyentuh bibir kewanitaan tante angelina.

"Ssshh.."rasanya benar-benar tidak bisa kubayangkan sebelumnya.

Lalu tante angelina mulaimenyuruhku untuk memasukan kejantananku ke liang kewanitaannya lebih dalam dan pelan-pelan.
"Aaahh.." baru masuk kepalanya saja saya sudah tidak tahan, lalu tante angelina mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kejantananku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam. Bagian dalam kewanitaannya sudah terasa agak licin dan basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tidak dipergunakan. Namun tante angelina tetap memaksakannya masuk.

"Aaagghh..Bram "rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kejantananku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan tante angelina.Lalu tante angelina mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam kewanitaannya, yang membuatku semakin gila. Ia sendiri pun mengerang-ngerang dan mendesah tak karuan. Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang kewanitaannya bertambah licin, dan makin lama tante angelina terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat dia berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena tidak kuasa menahannya. Dan tiba-tib akemaluanku terasa seperti disedot oleh liang kewanitaan tante angelina, yang tiba-tiba dinding-dinding kewanitaannya terasa seperti menjepit dengan kuatsekali. Aduuh.. kalau begini saya makin tidak tahan dan..

"Aaarrgghh.. sayaang..Tante keluar lagii.." jeritnya dengan keras, dan makin basahlah di dalam kewanitaan tante angelina, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. Dan akhirnya tante angelina terkulai lemas, tapi kejantananku masih tetap tertancap dengan mantap.saya mencoba membuatnya terangsang kembali karena saya belum apa-apa. Tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang payudara kirinya saya hisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku.

"Ssshh.. shh.." desahan Tante Titik sudah mulai terdengar lagi. saya memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. saya mencoba untuk menusukkan kejantananku ke dalam liang kewanitaannya, pelan tapi pasti. Kepala tante angelinaagak menengok ke belakang dan matanya melihat mata saya dengan sayu, sambil diagigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit saya coba untuk menekannya lebih dalam. Kejantananku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam kewanitaan tante angelina, lalu saya mulai menggerakkan kejantananku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangannya lebih keras, tidak seperti gaya konvensional yang tadi.saya terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas payudaranya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan seksi.

"Ssshh.. aarrgghh.. oohh.. terus Bram..terus.. aarrgghh.. oohh.." tante angelina terus mengerang.

Beberapa menit berlalu, kemudian tante angelina merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu sambil lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas. Dan saya merasa kejantananku mulai berdenyut-denyut dan saya memberitahukan hal tersebut padanya,tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, sehingga saya tidak berhenti menggerakkan pinggulku terus.saya merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan,sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggambuah pantat tante angelina dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang vaginanya tante angelina. Tubuhku terasa sangat lemas sekali.Setelah kami berdua merasa agak tenang, saya melepaskan kejantananku dari liang nikmat milik tante angelina.Dengan raca kecapaian yang luar biasa tante angelina membalikkan tubuhnya dan dudukdi sampingku sambil menatap tajam mata saya dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan kemaluannya.

"Wah kok ngga ditarik sih Bram, nanti saya hamil lho..? tanyanya dengan suara yang agak bergetar.
"Maaf tan saya lupa abis keenakan sih" jawabku
"Ya sudahlah.. tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsungburu-buru dicabut dan dikeluarkan di luar ya..?" katanya menenangkan diriku yang terlihat takut.
"I.. iiya Tante.." jawabku sambil menunduk.
"Ya santai aja saya sebenarnya udah minum pil kok Bram" jawan tante angelina.

Wah rupanya nih tante udah pengalaman dalam hal beginian, tapi ngga apa-apa dah gua belagak culun aja.Kemudian kami berpelukan di sofa, dan melakukan ngentot sekali lagi tapi di kamar mandi.

Rabu, 29 April 2009

Ngentot Memek Manohara

Pukul 19.30 Manohara sudah berada dalam mobil bersama aku, dengan memakai rok jins span warna biru dipadu dengan kaos ketat warna putih selaras dengan warna kulitnya. Aduh mak, makin cantik aja nich ABG, pikirku."Kita kemana Om?""Bandara Selaparang""Ngapain ke sana?" tanyanya heran."Udah nggak usah banyak tanya,nanti juga tahu""Manohara ama Papa cuma dikasih ijin satu jam lho Om""Maka itu, Om mau kasih hadiah buat Manohara""Wah, terima kasih Om" jawabnya sambil mencium pipi aku mesra.

aku pilih bandara itu agar bisa romantis dan bisa lebih pribadi, tahu khan pembaca maksud aku, he.. he.. he...Setelah sampai di bandara, aku parkir mobil di tempat yang agak sepi, kebetulan juga kacanya hitam pekat. aku ajak Manohara pindah ke tempat duduk belakang mobil Kijang itu agar lebih leluasa kalau mepet-mepetan."Mana hadiahnya Om?" tanya Manohara tidak sabaran, karena tidak tahu apa hadiahnya."Om cuma mau kasih hadiah seperti kemaren" selidik aku menunggu tanggapannya.

"Maksud Om?"tanyanya
"Iya, seperti yang Om ajarkan kemarin, nah itu hadiahnya, tapi Manohara mau nggak?"
"Idih, si Om maunya.." jawab Manohara sambil tersipu.

Bagi aku itu sudah cukup merupakan tanda setuju dari Manohara hingga tanpa menunggu jawaban dari Manohara, aku langsung mencium bibirnya dan tangan aku sudah mendarat pada pahanya. aku elus-elus pahanya yang putih dan masih terbalut oleh jins biru yang sangat seksi hingga memperlihatkan lekuk-lekuk bodinya. Manohara juga kelihatannya ingin menghabiskan malam terakhirnya bersama aku dengan tergesa-gesa membuka celana aku sampai separuh dan melahap kontol
aku yang sudah kencang dari tadi.

"Teru.. Ss.. Mano..." perintah aku sambil membuka kaos dan BH putihnya yang berenda itu.
"Mmh.. Mmbmnb.."
celotehnya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontol aku yang maju mundur dihisapnya dengan irama yang cepat.

"Ud.. Ahh.. Mano.. Om.. Mau.. Kel.. Uar.. Arghh.."

Tiba-tiba Manohara melepaskan kulumannya, dan berganti posisi dengan aku yang berjongkok dan Manohara yang duduk sambil membuka rok spannya. Pemandangan yang sangat indah pembaca, Manohara memakai CD kuning yang bergambar hati atau cinta.

"Ayo Om, jangan diliatin aja"
"Ya.." jawab aku sambil mencium memeknya yang masih terbungkus CD kuningnya, jilatan demi jilatan membuatnya geli hingga pinggulnya ke kiri ke kanan tak beraturan.

"Uda.. Hh.. Om.. Buka aja.. Sst.. mmh.." katanya menyuruh aku membuka celana dalamnya.

Dengan dibantu Manohara, aku membuka celana dalam beserta sok spannya hingga ia tinggal mengenakan BH saja. memeknya yang ditumbuhi bulu halus itu mengeluarkan aroma harum khas wanita, beberapa saat aku cium dan jilat pada bagian dalam vaginanya.

"Sst.. Arggh.. En.. Akk.. Om.. Nah gitu.. Sst""Jil.. At.. Om.. Bagian yang itu.. Ya.. Sst.."

pintanya pada aku yang membuatnya sangat terangsang.Sambil menjilat seluruh bagian memeknya, tangan kanan aku masuk ke dalam BH-nya dan meremas payudaranya dengan lembut dan kadang-kadang memelintir putingnya yang sudah keras sekali.

"Ayo.. Om.. Sst.. Manohara.. Nggak.. tahan.. Nih.." rintihnya memohon pada aku.

aku sudah mengerti maksudnya, Manohara sudah sangat terangsang sekali
ingin melepaskan hasratnya dengan segera. Kemudian aku berganti posisi dengan Manohara aku pangku berhadapan dengan aku sambil membuka penutup payudaranya itu. Maka kami berdua sudah bugil di dalam mobil itu, untung saja keadaan bandara waktu itu belum terlalu ramai karena kedatangan pesawat masih lama.

"Pel.. Lan ya Om" kata Manohara sambil menggesek-gesekkan bibir vaginanya sebagai pemanasan dulu."Gimana Lin..?""Udah Om, sekarang aja" ajak Manohara sambil memegang kontolku mengarahkannya pada lubang kemaluannya sambil aku juga menyodoknya pelan, kemudian pada akhirnya bless.. masuklah semua kontol aku."Arg.. Sst.. Mmh.." rintih Manohara karena masuknya kontol aku yang kemudian maju mundur dengan lembut.Kontol aku serasa diremas-remas dalam lubang kemaluan Manohara yang masih sangat kencang sekali, denyut-denyut yang menimbulkan rasa nikmat bagi aku dan tentunya juga Manohara yang menggerakkan pinggulnya ke kiri ke kanan meraih kenikmatannya sendiri.

"Om.. Sst.. kemot su.. sunya Manohara.. Sst.. Mmh..""Mmh.. Mmh.."Sambil menyodok memeknya, aku menjilat, kadang mengulum kedua payudaranya bergantian. Posisi itu menimbulkan bunyi yang aku tirukan kira-kira ceplok.. ceplok.. Beradunya kontolku dalam vaginanya disertai rintihan dan jeritan kecil dari Manohara membuat aku ingin segera memuntahkan lahar putih yang sudah dari tadi aku tahan.

"Ce.. Peet.. Sst.. Om.. Manohara.. Mau kelu.. Ar.. Sstss.. aahh.." celotehnya meminta aku menyodoknya lebih cepat dan gerakan
pinggulnya semakin cepat."Ya.. mano.. Ayo.." jawab aku dengan sodokan yang tak kalah cepatnya dengan pinggulnya dan pada akhirnya muncratlah lahar itu secara bersamaan crot.. crot.. crot.."Arg

Minggu, 26 April 2009

cerita selingkuh asyik

Saat saya pulang kantor, saya lihat ada seorang wanita yang wajahnya cukup manis, tubuhnya aduhai, tidak terlalu tinggi 160 cm-an, toket kelihatan montok dan mengkel. saya yang biasanya gak terlalu peduli sama pembantu,kali ini harus nafsu melihatnya. Pikiran seronok langsung mewarnai otakku. saya langsung masuk ke rumah dan mencari istriku, langsung tanya tentang wanita itu. “Itu pembantu baru ya… emang dapat dari mana…?” “Istri teman anda tadi yang bawain, trus dia bawa ke sini. Dia katanya anak lampung.” “Oh… jawabku. Kayaknya dia masih bocah gitu… Emang dia sudah bisa kerja ?” Tanysaya. “Baru 18 th, tapi katanya sudah pernah kerja sih. Ya gak salah kan kalo kita coba dulu” Kata istriku. “Terserah Mama dech… Kan ini urusan perempuan.” Padahal dalam hati saya sangat cocok banget dengan pembantu yang satu ini. Pokoknya bakal bisa saya betah di rumah. Rasanya bergetar hatiku. Bahaya nih, kenapa saya tertarik banget sama dia ya ?. Pikiran kotor dan ngeres terus mewarnai otakku. Baru lihat saja kok saya jadi nafsu gini.hahaha…

Keesokan harinya saat istriku ngantar anakku sekolah, saya coba ajak dia bicara . “Nama anda siapa ?” Tanysaya. “laura Pak” Jawabnya singkat. Walaupun masih agak malu2 tapi kelihatannya dia cukup berani. “Masih kecil ya anda, tapi kok kayak dah dewasa gitu, badan anda tidak sesuai dengan umur anda. Bahkan maaf ya… toket anda sudah gede banget gitu. Kayaknya sudah pernah diremas2 cowok dech“ Dengan sopan saya berusaha menggodanya. “Ih Bapak bisa saja, saya jadi malu.” Ujarnya tersipu. Kelihatannya dia tersanjung dengan ucapanku. “Pacar anda pasti nakal… dan seneng ngremesin toket anda ya….” Karena dia kelihatannya tidak keberatan saya goda. “Bapak kok tahu sih…?” “Tahulah… bahkan dengan lihat bentuk badan anda saya juga tahu kalo anda pernah, bahkan sering… maaf ya jangan marah kalo saya salah…. anda sering dientot kan….” Tembakku. Dia kaget, mukanya jadi merah dan kayak orang ketsayatan. “Jangan malu dan tsayat, itu kan urusan anda sendiri. Buat saya gak ada pengaruhnya kok bila pembantu disini walau masih bujang tapi sudah gak perawan…” saya coba menenangkannya. “Tapi Bapak jangan bilang sama Ibu ya Pak…, saya tsayat ibu jadi mulangin saya nanti.” Pintanya. “Iya saya gak akan bilang kok, tapi ada syaratnya. Pertama, anda harus mau crita tentang pacar anda, dan gimana dia berhubungan” pancingku. “Kami sebenarnya sudah tunangan Pak, makanya setiap ada kesempatan kami sering melsayakannya. Tapi dia juga ngencani wanita lain, makanya saya tinggal ke Jakarta.”

“Lha anda sekarang jauh dari pacar anda, trus apa anda gak ketagihan…?”. Kejarku, karena saya sudah nafsu banget tuk bisa ngentotin dia. “Sering juga sih Pak nafsu banget. Bapak kan tahu orang kalo sudah pernah ngrasain yang satu itu pasti akan ketagihan. Tapi gimana lagi, saya sudah jengkel banget sama dia, walau masih cinta.” Critanya sambil nunduk. “Kalo lagi pingin, gimana anda ngatasinya ?” Dia terbuka banget sama saya. Kayaknya ada kesempatan nih buatku. “Ih… malu ah Pak.” Gak apa2, cerita saja. Siapa tahu saya bisa bantu anda. “Gimana ya Pak… saya kan orang normal… jadi kalo udah ngebet ya……..” Dia diam sejenak, kelihatannya ragu untuk mengatakannya. saya diam saja menunggu, akhirnya….. “Saya… jadi masturbasi…. Habis mau sama siapa lagi… kan sekarang sudah gak punya pacar lagi. Bapak jangan ketawain saya ya… maaf kalo saya ngomong apa adanya…” lanjutnya. “Kasihan juga ya anda…, kalo ada kesempatan mau gak anda saya bantuin nglepas hasrat anda saat muncul…?” pancingku. “Bapak bantunya gimana… emang Bapak mau sama saya….?” Katanya dengan malu dan ragu-ragu. “saya kan kasihan sama anda, lagian kalo pas anda nafsu gak tersalurkan kerja anda malah berantakan nanti. Emang anda mau dimarahin Ibu karena kerja gak bener…?, Kalo bantunya gimana kita lihat saja nanti.” saya denger suara mobil, istriku sudah datang dari antar anak sekolah. “Nanti kita atur saja ya… Tuh Ibu sudah datang, bukain pintunya dulu.” Katsaya padanya.

Istriku masuk ke rumah sambil bilang, katanya mau shoping sama temen2nya. Katanya nanti pulangnya sekalian jemput anak dari sekolah. Wah kesempatan bagus nih pikirku, karena saya sudah ngebet banget tuk bisa muasin tutik yang suka kehausan itu. Setelah saya ijinkan istriku langsung berangkat. saya langsung panggil tutik. “Tik, bisa gak anda bantu pijitin badan saya… di kamar ya….” Pintsaya. “Bisa Pak” saya langsung ke kamar, tutik ngikuti dari belakang. Kupikir ini kesempatan bagus, rasanya saya sudah gak kuat nunggu lebih lama lagi. Lagian sayang kalo dilewatkan kesempatan yang ada. saya langsung copot baju dan celana panjangku. Tinggal CD yang menempel di celansaya. “Lho kok pakaiannya dicopot smua Pak, katanya mau dipijitin. Maaf ya Pak… karena saya bisa nafsu kalo lihat laki2 hanya pakai cd gini…” “Ya sudah, anda sini……” Ku raih tangannya dan langsung saya tidurin di ranjang. “anda lagi nafsu kan….” tutik diam saja. saya langgsung cium kening, kelopak mata, hidung terus akhirnya bibirku sampai ke bibirnya. Tanganku dari belakang leher menuju ke arah toketnya yang sudah membusung menanti serangan dariku, setelah sampai kuelus dari pinggir toket memutar trus kuremas dengan pelan. “Agh…. Shhh…. Pak……” Dia mulai mendesis dan menggeliat. Bibirnya menyambut bibirku, kuteroboskan lidahku kedalam mulutnya tuk menggapai lidahnya. Dia membalas dengan mengeluarkan lidahnya dan melilit lidahku. Sungguh nikmat rasanya memeluk wanita ABG seperti tutik. Kugigit lidahnya….. “Ough….. shhhhh…. Pak…. tutik…. een….nak…. terus … Pak……” tutik mulai lepas kendali, kelihatan sekali bahwa dia besar nafsunya. Setelah beberapa saat kami bersilat lidah, bibirku kuturunkan ke lehernya. Secara bergantian kuserang bibir leher dan daun telingannya sambil tanganku terus meremas-remas toketnya kanan dan kiri bergantian. Tak henti2 tutik mengerang nikmat bahkan semakin keras erangannya, pasrah terhadap apa yang saya lsayakan. saya berusaha membuka baju oblongnya, dia membantu mempermudah dengan mengangkat tangannya. saya benar2 gak tahan melihat gundukan toketnya, saya buka juga celana dan bra-nya biar lebih mudah meremas dan enak rasanya. Sekarang laura sama denganku, hanya mengenakan cd. tutik belum berani untuk membalas seranganku, sengaja saya biarkan dia menikmati serangan yang saya lsayakan biar dia lain kali ketagihan permainanku. Kucium pinggir toketnya yang keras dan membusung, badannya langsung menggeliat dan kepalanya menggeleng ke kanan kiri sambil tangannya menjambak rambutnya sendiri. Pelan2 dari pinggir toket bibirku mendaki ke puncak pentilnya, kugigit pelan dan kuhisap secara bergantian, sambil tanganku menerobos cd-nya yang sudah basah. Kutemukan gundukan yang terbelah yang sedang menantikan serangan. Saat tanganku mengelus belahannya dia, semakin menggeliat dan merintih dahsyat….

“Auww….ssshhhh…….Ough…..Pak…… pacarku mainnya gak seenak in…..ni… Pak….” Ceracaunya. saya buka cd-nya biar gerakan tanganku lebih leluasa. tutik ngebantu dengan mengangkat pantatnya sehingga saya dengan mudah mencopotnya. Mengingat dia sudah gak perawan, dengan lembut jari tengahku kuteroboskan memasuki memeknua yang sangat sempit. Kutemukan benjolan kecil yang sangat basah. Sambil bibirku menyerang toketnya jari tanganku kukeluar masukkan sambil mengelus-elus memknya sehingga membuat dia semakin kelojotan dan meraung-raung kenikmatan. “Ough…… shhhh…….Atik…. me…. Layangggg…. Ah……… Pak…….” Tak kupedulikan ceracaunya, terus kuserang dia. Kontolku rasanya sudah gak tahan untuk menjelajah dan menyodok memek tutik yang sempit itu. Tapi saya harus sabar, saya pingin dia bisa mencapai puncak dulu biar bener2 puas. Setelah 15 menit ku serang akhirnya…. “ Ah… augh…shhhh…shhhh….. Pak…. tutik ….. ma….u…..klu…..ar….. te….ruuuusssssss……….” Badannya berkelojotan tak karuan dan mengejan beberapa kali, tanganku kena semburan basah kenikmatannya. Nafasnya terus memburu, akhirnya dia lunglai. Dia saya peluk mesra sambil saya ciumin bibirnya biar dia lebih bisa ngerasa nikmat di puncak orgasmenya. Setelah nafasnya agak normal kutanya, “Gimana tutik ….. Enak ya….?” “Aduh… enak banget Pak, hampir tak kuat ngrasain ngrasain nikmatnya…..” jawabnya sambil ngos-ngosan. “ Pemanasan aja mainnya Bapak enak banget, gimana kalo punya Bapak yang masuk ya…..” “Mau…..?” Tanysaya. “Mmm………” Dia hanya menggumam. saya sebenarnya juga sudah gak tahan untuk segera nyodok memek dia, makanya saya dudukin dia di tepi ranjang. Kuraih tangannya untuk memegang kontolku yang menonjol dan masih terbungkus cd. “Kok kepalanya kluar Pak….. gede banget……..punya Bapak. Mana muat punysaya nanti….” Komentarnya. “Coba saja…..buka saja cd-ku….” Katsaya sambil mengelus2 rambutnya. tutik menarik cd-ku ke bawah karena dia duduk di depanku saat kontolku yang sudah ngaceng berat lepas dari cd mengenai mukanya. “Ouw…. Pak. Bener-bener gede Pak…..” Serunya. Kuraih kepala tutik dan kutarik dan kusuruh dia menjilat kontolku. tutik menjilati kontolku dari ujungnya, lidahnya dimainin disitu terus kebagian batang dan pangkal kontolku. saya rasanya melambung kenikmatan. Dia kusuruh menghisap kepala kontolku sambil kepalanya kupegang dan kugerakkan maju-mundur. “Ough….tik…..nikmat banget. anda pinter banget Tik……..” Erangku.

Sambil ngemut lidah dia tak henti-hentinya mengusap-usap kontolku, dibantu tangannya membantu dengan mengocok maju-mundur sehingga semakin membuatku kenikmatan. Setelah 10 menit, kusuruh tutik mengeluarkan kontolku dari mulutnya. Kubaringkan Dia diranjang. tutik membuka selangkangannya, sehingga mempertontonkan gundukan memeknya yang terbelah merekah semakin membuatku bernafsu. “Ayo Pak…. tutik pingin banget rasain kontol Bapak……” Taka sabar dia. saya memposisikan diriku diantara paha dia. Kuangkat kedua kakinya. Kontolku kugesek2kan ke memeknya. Atik meringis tak sabar menunggu. Kutekan pelan kontolku di lubang nikmatnya. Rasanya sempit banget memek tutik. Karena tak sabar dia mengangkat pantatnya yang otomatis membuat kontolku masuk dan kejepit di memeknya. Sungguh nikmat banget memek ABG satu ini. “Ouw….www…sshhhh….. enak Pak….. genjotin saya Pak…. Ouh….. nikmatin….sa…ya….” Katanya sambil pantatnya langsung digoyang2, sehingga membuatku ngerasakan nikmat yang tak terkira. Rupanya dia sangat pinter ngelayani pria. “Plok-plok-plok…….” Bunyi benturan antara pangkal kontol dan memek dia saat saya semakin gencar menggenjot tutik. “Ouh….. sshhhh…. Ter…rus….. Pak…… Enak…..banng…nget…..kontol Bapak……” Tak hentinya dia meracau sambil tangannya menjambat rambutnya sendiri dan kepalanya terus menggeleng ke kanan kiri. Lima menit kemudian…. “Ouwww….. Pak….. Aaa….. tik …… sam…. Pai…. Lagi…………….ough… sssshhhh…….” Badannya mengejan dan kontolku terasa kesemprot oleh cairan nikmatnya. Saat dia keluar kusambut dengan sodokan kontol dengan semakin gencar sehingga benar2 kelojotan, sampai akhirnya badan tutik melemas. Kuperlambat kocokanku, kucium bibir dan kuremas toketnya sambil menunggu dia agak pulih lagi. Setelah kukocok agak pelan selama 2 menit kelihatannya dia mulai tegang lagi. “Bapak kuat banget….. saya jadi enak…..” katanya. “Ayo bantu saya sampai keluar….” Katsaya. “Siap Pak…….” Jawabnya. Akhirnya kegencarkan lagi genjotanku. tutik menggoyang dan memutar pantatnya mengimbangi gerakannku, sehingga kontolku seperti diremas2 rasanya. Sungguh nikmat banget ngentotin tutik. “Ouhgh…….Tik…..anda pinter banget….. enak banget memek anda……” Lima menit kemudian Atik mengejan lagi dan badannya melemas. saya juga sudah gak kuat lagi nahan lebih lama. Kucabut kontolku dan saya merangkak ke atas. “Supaya anda gak hamil saya semprotin di mulut anda ya……” pintsaya. Tangannya langsung meraih kontolku dan memasukkan ke mulutnya. Sambil mengocok dan lidahnya bermain2 dikepala kontolku. saya semakin blingsatan dan semakin gencar sodokan kontolku dimulutnya. Dan, akhirnya…. “Oughhhhh…ssssss……..Tik………………” saya mengejan dan menyemprotkan maniku yang banyak kemulutnya. tutik saya suruh nelan spermanya. tutik turuti apa yang saya suruh. Kami terkulai lemas sambil berpelukan.

Kamis, 23 April 2009

Memek Merah Vega

Hingga sampailah saya di pertemukan dengan cewek yang berumur 17 tahun yang mempunyai nama asli Vega. Vega yang masih berstatus pelajar di salah satu SMU negeri di Jakarta dan tinggal di sekitar Jakarta Barat. Dengan paras yang cantik serta bentuk tubuh yang sexy di dukung penampilannya yang selalu mengenakan rok abu-abunya di atas lutut. Menjadikan dirinya patut untuk di kagumi oleh setiap lelaki. Apalagi dengan hem putihnya yang sedikit transparan setiap Vega berangkat ke sekolah. Begitu menerawang terbentuk segaris Bra 36 warna hitam kesukaannya menjadikan setiap mata yang memandangnya tak akan berkedip sedetikpun.

Vega adalah anak tunggal dari keluarga yang cukup terpandang di Jakarta. Kesibukan papanya sebagai seorang pengusaha, menjadikan Vega selalu merasa kesepian. Demikian juga dengan Mamanya yang selalu sibuk dengan urusan arisan, shopping, senam, salon dan banyak lagi kesibukan yang datang tak pernah habisnya. Karena merasa kesepian setiap pulang dari sekolah ataupun saat libur sekolah, menjadikan Vega tumbuh tanpa seorang figur dari keluarganya. Kalau melihat kepribadiannya Vega sebenarnya mempunyai kepribadian yang periang dan ramah.Semua itu bisa di lihat dengan kesehariannya yang selalu tersenyum kepada semua orang yang di jumpainya.

Demikian juga saat bertemu denganku lewat Chatting. Setiap perjumpaan selalu diakhiri dengan kesan yang baik, bagaimanapun juga saya sangat menghargai. Kejujurannya yang menceritakan masalah keluarganya yang super sibuk dan mantan cowoknya yang berpaling darinya, karena tidak bisa bersabar menghadapi Vega yang belakangan menjadi pemurung. Sifatnya yang pemurung itu disebabkan oleh suasana keluarganya yang mulai tidak harmonis lagi dan menjadikan sosok Vega menjadi minder di sekolahnya.

Hingga pada satu kesempatan dia memutuskan ingin bertemu secara langsung denganku. Hari itu setelah kita chatting beberapa saat, tiba-tiba dia menangis dan butuh teman untuk curhat secara langsung dan alasannya, karena dia sudah akrab dan percaya kepadsaya.
Setelah menentukan tempat yang cukup aman, sejuk udaranya dan tidak bising akhirnya saya sepakat menemuinya. Dengan perasaan deg-degan, sepanjang perjalanan saya berpikir ada masalah apa dengan Vega. Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika saya benar-benar ketemu dengannya.
Sesaat saya terkagum-kagum melihat penampilannya hari itu. Berbeda dengan kesehariannya yang selalu mengenakan seragam sekolah. Hari itu Vega mengenakan stelan celana jeans agak belel warna biru di padu dengan kaos putih ketat yang menonjol di bagian dadanya. Rambut panjangnya di biarkannya tergerai menyentuh bahunya melewati leher jenjangnya yang putih bersih.
Dari penampilannya yang mengagumkan saya sempat menelan ludah sesaat. Vega adalah sosok cewek idolsaya. Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan lekukan Pantatnya yang sexy tecetak jelas di celananya yang ketat juga. Membuat saya menelan terdiam sesaat, sambil membayangkan bagaimana jika saya bisa bercinta dengan dia.

Di sebuah cafe yang suasananya pada siang itu tidak begitu ramai, dengan hanya beberapa pengunjung, menjadikan pertemuanku dengan nya akan sangat berkesan tentunya. Selama pembicaraan di cafe, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Vega yang cantik dan manis sekali dan saya membayangkan jika saya dapat menikmati bibirnya yang merekah. Untuk menghilangkan rasa cemasku, saya berusaha membuka pembicaraan dengan menanyakan bagaimana kesannya setelah bertemu dan ada masalah apa sampai dia memintsaya datang menemuinya.
Pertemuan itu sebenarnya hanya sekedar alasannya aja agar bisa ngobrol denganku dan mengenal lebih dekat siapa diriku sebenarnya. Hal itu saya ketahui setelah kami terlibat perbincangan serius di cafe dan dia berterima kasih, kalau selama ini saya bisa dengan penuh kesabaran mendengarkan semua masalah yang di hadapinya.

"Aldi.. Boleh saya mengatakan sesuatu?" tanya Vega tiba-tiba.
"Boleh.. Ada apa emangnya?" tanysaya balik.
"saya mulai merasakan semua kasih sayang kamu selama ini," jawabnya.
"Dan saya juga ingin memberikan hal yang sama buat kamu," lanjutnya.

saya hanya bisa terdiam mendengar semua penjelasannya, dengan lembut saya memeluk tubuhnya untuk meyakinkan bahwa semua yang kulsayakan tulus adanya. Dan dengan pelan saya genggam jemari tangannya yang halus serta saya pegang dagunya dengan lembut bibirku menyentuh bibirnya yang terbuka sedikit. Yang tak lama saya telah menciumi leher Vega yang terlihat sangat bersih dan putih.

"Vega saya sayang kamu..," bisikku di telinganya lirih.
Vega semakin erat memelukku sebagai ungkapan kebahagiaannya atas sikapku. Setelah perbincangan di cafe selesai, Vega mengajakku untuk bersantai sejenak sambil beristirahat dengan memesan sebuah kamar di sebuah hotel yang tak jauh letaknya dari cafe tersebut.

"Aldi.. Ohh..," desah Vega ketika saya mencumbu lehernya setelah kita sampai di kamar. Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Vega yang jenjang.
"Akhh Aldi.." tanpa terasa tanganku mulai nakal untuk menggerayangi payudara Vega yang saya rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.
"Ooohh.. Aldi.." desahnya lirih.
Vega mulai terangang ketika ujung lidahku menjilati bukit payudaranya yang berukuran 36 itu. saya semakin berani untuk melsayakan yang Iebih jauh.. Dengan meremas payudara yang satunya.
"Vega.. Sayang, saya buka baju kamu yah.."? bisiku di telinganya.
Vega hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk melepaskan pakaiannya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan Bra warna hitam. Dadsaya semakin naik turun, ketika pundaknya yang putih nampak dengan jelas di depanku.
Setelah terbuka, kembali saya mengulum bibirnya yang merekah. Lidahku menjelajahi rongga di langit-langit mulutnya dan sesekali menghisap lidah Vega yang mulai terangsang dengan ciumanku. Tanganku yang nakal mulai melepas Bra warna hitam miliknya. Dan.. Wow.. Tersembullah puting yang kencang.. Tanpa pikir panjang saya melepas lumatan di bibir Vega untuk kemudian mulai menjilati puting Vega yang berwarna kecoklatan. Satu dua kali hisapan membuat putingnya berdiri dengan kencang.. Sedangkan tangan kananku memilin puting yang lainnya.
"Ooohh Aldi.. Enak sekali sayang..," rintih Vega.

Dan saat saya mulai menegang.. Vega berusaha bangkit dari tempat tidur, tapi saya tidak memberikan kesempatan Vega untuk bangkit dari pinggir ranjang. Parfum Vega yang harum menambah gairah saya untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya.
saya beranikan diri untuk mulai membuka celana jeans serta CD hitam berenda yang dipakainya. Dan darahku mendesir saat melihat gundukan yang ditumbuhi dengan rambut yang hitam lebat. Tanpa berpikir panjang, saya langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang vagina Vega.
"Oohh.. Aldi.. Nikmat.. Sayang," Vega merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang kewanitaannya.
"Akhh.. Kamu pintar sekali sayaang.." Desah Vega disaat jilatanku semakin cepat, Vega sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda mau orgasme dan sesaat kemudian..
"Mass AAldi.. Sayang.. saya nggak tahan.. Oohh.. Mass saya mau.." Vega menggelinjang hebat sambil menjepit kedua pahanya sehingga kepalsaya terasa semakin terbenam di selangkangannya.
"Maass.. Ookkhh.. Asayau keluaarr.." Jeritnya lirih.
Vega merintih panjang saat mencapai orgasmenya yang pertama, dia tersenyum puas. saya biarkan dia terlentang menikmati orgasmenya, sambil membuka semua pakaian yang saya kenakan. saya memperhatikan Vega begitu puas dengan pemanasan tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang begitu berbinar-binar.
Tanpa memberi waktu panjang, saya segera menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran lumayan besar, langsung menghujam celah kenikmatan Vega sembari bibirku mengulum payudaranya.
"Aaakhh.. Aldi..," desah Vega, saat penisku melesak ke dalam lubang vaginanya.
"Aldi.. Penis kamu ohh.." desahnya kemudian.
saya merasakan setiap jepitan bibir vaginanya yang begitu ketat, sampai terasa begitu nikmat lubang senggama Vega. saya berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Vega yang pertama kalinya merasakan nikmatnya bercinta. Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Vega menggelinjang hebat karena dia mulai bisa merasakan dan menikmati permainan ini.
"Aldi.. Sudah.. Sayang.. Akhh.." sembari berteriak panjang saya rasakan denyutan bibir memek merah Vega menjepit batang penisku.
Dan saya rasakan cairan hangat mulai meleleh dari vagina Vega. saya tidak mempedulikan desahan Vega yang semakin menjadi, saya hanya berusaha memasukkan penisku lebih dalam lagi. Tiba-tiba Vega mendekap tubuhku erat dan saya tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya.
Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan.. Sesaat kemudian.

"Aldi.. saya.. Mau.. Keluarr lagi.. Aaakk.. Sayang, saya.. Nggak tahan.."
Seiring jeritan itu, saya merasakan cairan hangat kembali meleleh disepanjang batang penisku.
"Aaakhh.. Sayang.. Enak sekali.. Ooohh..," rintih Vega lirih.
Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, diatas tubuh Vega. Disaat saya mulai mencapai klimaks, saya meminta Vega berganti posisi diatas.
"Vega.. Sayang kamu diatas yah.."Pintsaya
saya melepas penisku dan langsung terlentang. Vega bangkit dan langsung menancapkan penisku dalam-dalam di lubang kewanitaannya.
"Akhh gila, penis kamu enak banget Maas.. Ooohh.." Vega merintih sambil terus menggoyangkan pinggulnya.
"Aduhh enak Aldi.." desahnya lagi.
Goyangan pinggul Vega membuat gelitikan halus di penisku..
"Vega.. Sayang.. Akh..," saya mengerang kenikmatan saat Vega menggoyang pinggulnya.
"Aldi.. saya mau keluar nih..," sambil merintih panjang, Vega menekankan dalam-dalam
Tubuhnya hingga penisku amblas ditelan vaginanya dan bersamaan dengan itu saya sudah mulai merasakan tanda-tanda akan mencapai orgasme.
"Aaahh.. Ahh.. Ohh," teriakku
"Crott.." bersamaan dengan menyemburnya spermsaya. saya biarkan spermsaya menyembur di dalam vaginanya. Sebagian dari spermsaya langsung meleleh di sekujur pahanya yang mulus.
Setelah itu Vega berjalan menuju ke kamar mandi untuk segera mencuci spermsaya yang baru keluar dari memeknya. Permainan itu berakhir dengan penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru pertama kalinya Vega bercinta denganku, dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

Rabu, 22 April 2009

Cerita Ngentot Memek Agnes

Malam semakin larut ketika kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Kami semakin dekat satu sama lain, saling curhat selama perjalanan di mobil. Bercanda, tertawa-an bareng. Why do I feel that everything seems so right when we're together? Ah mungkin aku aja yang terlalu terbawa suasana. Waktu menunjukkan sekitar pukul 11 malam ketika kami kembali menginjakkan kaki di lobby hotel."Raffi, mau nemenin ngobrol sebentar tidak?" tanya Agnes tiba-tiba."Boleh aja, emang belum ngantuk?" tanyaku balik."Tidak, lagipula kalau di tempat yang asing Agnes jadi susah tidur," katanya memberi reasoning.Akhirnya aku ikut melangkahkan kaki ke kamar Agnes yang terletak di lantai 4. Sebuah kamar standar dengan 2 single bed, TV, kulkas dan peralatan standar layaknya sebuah kamar hotel berbintang. Good enough, daripada kamar kostku, hehehehe."Lha kamu sendiri di sini?" tanya aku begitu melihat tidak seorang pun di kamarnya."Sebenernya kamar ini untuk berdua, dengan Rini, itu lho yang tadi pagi ikut tes juga," jelasnya."Tapi dia

langsung pulang Jakarta pake kereta terakhir tadi sore, katanya besok mau ada acara apa gitu di keluarganya."Kami

memasak air dengan menggunakan ketel elektrik yang disediakan hotel untuk kemudian masing-masing menikmati

secangkir coffemix panas. Kursi sengaja kami balikkan menghadap ke jendela, untuk memandang Jalan Tamblong yang

telah temaram dan senyap. Sesekali terlihat mobil melintas dengan kecepatan di atas rata-rata, mungkin karena sudah

malam. Begitupun suasana di kamar ini, hanya suara MTV Asia dari TV yang dihidupkan yang menemani perbincangan

kami, menggantikan cahaya lampu yang memang kami padamkan. Entah mengapa, aku merasa begitu dekat dengan Agnes,

padahal baru beberapa jam kami berkenalan. Ah sekali lagi, mungkin aku terlalu terbawa suasana.Namun kali ini

ternyata Agnes yang duduk di sebelah aku bukanlah seperti Agnes yang aku kenal dalam jam-jam terdahulu. Dalam

curhatnya, ia terlihat sangat rapuh. Entah memang nasib aku untuk selalu menjadi tempat curhat orang lain. Dari

dulu semasa di bangku sekolah hingga kini setelah menamatkan pendidikan tinggi, aku selalu dijadikan tempat curhat

orang-orang dalam lingkaran terdekat aku. Dan kini aku harus menghadapi Agnes yang sesekali sesunggukkan, meremas-

remas sapu tangannya dan menghapus air matanya yang mulai jatuh satu persatu.

Love.. look what you have done to her, bastard..!aku bangkit dari duduk dan berjalan perlahan menghampirinya. aku hanya bisa termangu berdiri di sampingnya dan melihat ke luar untuk menunggunya menyelesaikan kisah-kisah yang menyesakkannya selama berbulan-bulan. aku mencoba menenangkannya sebisa aku dengan menganalisis kehidupannya dari berbagai perspektif. aku hanya bisa mengatakan bahwa ia masih beruntung karena ditunjukkan ketidakseAgnesan kekasihnya pada saat mereka belum menikah, karena akan lebih sangat menyakitkan jika semua itu dihadapi justru ketika mereka telah menikah.Setelah beberapa waktu kami membahasnya, Agnes terlihat sudah agak tenang."Thanks Raffi, kamu mau jadi tempat sampah Agnes," katanya sambil sedikit tersenyum."That what friends are for," jawab aku singkat sambil menepuk-nepuk kepalanya seperti kepada seorang anak kecil, padahal dia 3 tahun lebih tua daripada aku, hehehe.. pamali tau..!aku duduk lesehan di karpet bersandarkan pada tepi ranjang sambil meluruskan kaki. Hhmm.. enak juga duduk posisi seperti ini.


Tidak berapa lama kemudian Agnes menyusul turun dari kursi dan bergabung duduk dengan posisi lesehan di

sampingku."Kayaknya enak banget lihat gaya kamu," katanya sebelum dia menyusulku duduk di karpet."Raffi, kamu itu

aneh yah?" tiba-tiba suara Agnes menyentakku."Aneh selanjutnya bagaimana maksud loe?" tanya aku asal sambil

menirukan sebuah dialog sinetron Si Doel beberapa waktu yang lalu."Hihihihi.." terdengar Agnes cekikikan

mendengarnya."Ya aneh aja, Agnes baru kenal kamu hari ini, tapi rasanya Agnes udah kenal sama kamu lama banget,"

katanya lagi."Sampai Agnes mau curhat sama kamu, padahal Agnes paling jarang curhat, apalagi sama orang yang baru

kenal.""Sama, aku juga gitu kok Ya, jangan-jangan kami pernah ketemu di kehidupan sebelumnya yah?" jawab aku

sambil nyengir."Ada-ada aja kamu.." katanya sambil tiba-tiba merebahkan kepalanya di bahu kananku.Jujur saja aku

cukup terkejut menerima perlakuannya, tapi santai saja, lagipula apalah yang mungkin terjadi dari sebuah bahu untuk

menyandarkan kepala sejenak?Cukup lama kami masing-masing terdiam dalam posisi ini sambil memandang sebagian

horizon langit yang dipenuhi kerlap-kerlip bintang dari jendela kamarnya. Sayup-sayup terdengar dari TV rintihan

Sinnead O'Connor yang tengah menyanyikan lagu legendarisnya:..I can eat my dinner in the fancy restaurant but

nothing, I said nothing can take away this blue cos nothing compares, nothing compares to you..Perlahan aku usap

rambutnya dan memberanikan diri untuk mengecup keningnya. Agnes mendongakkan kepalanya untuk memandangku. Beberapa

saat kami saling berpandangan, ah oase kedamaian dari pancaran matanya inikah yang selama ini aku cari? Mungkinkah

aku menemukannya hanya dalam beberapa jam saja setelah sekian lama aku mencarinya entah kemana? How can I be so

sure about that? dan sekian banyak pertanyaan lainnya berkecamuk dalam pikiranku melewati detik demi detik kami

berpandangan. Yang aku tahu beberapa saat kemudian wajah kami semakin mendekat dan sekilas aku melihat Agnes

menutup matanya dan pada akhirnya aku kecup lembut bibirnya.Kami berciuman seakan-akan kami sepasang kekasih yang

telah lama tidak berjumpa. Menumpahkan segala kerinduan dalam kehangatan sebuah ciuman. Perlahan aku raih pinggang

Agnes dan mendudukkannya dalam pangkuan. Kini kami semakin dekat karena Agnes aku rengkuh dalam pangkuan aku. aku

usap lembut rambutnya, sedangkan dia memegang lembut pipiku. Ciuman bibirnya semakin dalam, seakan tidak pernah dia

lepaskan. Cukup lama kami berciuman, sesekali terdengar tarikan nafas Agnes yang terdengar begitu lembut. Akhirnya

aku memberanikan diri untuk mulai menurunkan bibir ke arah lehernya. "Ugh.." hanya terdengar lenguhan lembut

seorang Agnes ketika ia mulai merasakan hangatnya bibir aku menjelajahi lehernya. Tidak ada perlawanan dari aksi

yang aku lakukan. Agnes justru makin mendongakkan kepalanya, semakin memamerkan lehernya yang putih dan jenjang.

Kedua tanggannya meremas seprai tempat tidur sebagai tumpuan. aku pun semakin terhanyut terbawa suasana. aku

perlakukan Agnes selembut mungkin, menjelajahi milimeter demi milimeter lehernya, mengusap rambutnya dan makin

menekankan punggungnya ke arah tubuhku. "Raffi.. oohh.." lenguh Agnes saat dia menyadari terlepasnya satu per satu

kancing kemejanya. Ya.. aku memang melepaskannya untuk melanjutkan cumbuan aku kepadanya.Jilatan-jilatan lembut

mulai menjalari dada Agnes, seiring meningkatnya hasrat manusiawi dalam diri kami. Dengan sekali gerakan, aku dapat

menggendongnya. Kami lanjutkan percumbuan dalam posisi berdiri dengan Agnes dalam gendongan. Tangannya mulai meremasi rambutku. Perlahan-lahan kemejanya terjatuh terhempas ke karpet, menyisakan bagian atas tubuh Agnes yang tinggal berbalutkan sehelai bra putih. Beberapa saat kami bercumbu dalam posisi ini, sampai akhirnya aku merebahkannya di ranjang.

Terdengar suara Donita, presenter MTV Asia, terakhir kali sebelum aku meraih tombol off TV yang terletak

di buffet samping ranjang. Kali ini suasana benar-benar senyap, hanya tarikan nafas kami berdua yang masih sibuk

bercumbu. Agnes mencoba untuk melepaskan satu per satu kancing kemejaku hingga akhirnya ia berhasil melepaskannya,

hampir bersamaan saat aku berhasil melepaskan bra-nya. Kami meneruskan pergumulan, namun sebuah perasaan aneh

menyusup ke dalam hatiku. She's different, pikirku. Jujur saja, aku sudah beberapa kali mengalami sexual

intercouse, pun dengan orang-orang yang baru saja aku kenal. Namun kali ini terasa berbeda. Ada perasaan lain yang

mengiringi nafsu yang bergejolak, sebegitu dahsyatnya sehingga nafsu itu sendiri menjadi tidak berarti lagi

keberadaannya. akung, yah mungkin inilah yang disebut dengan perasaan akung itu, sesuatu yang sudah lama tidak

aku rasakan keberadaannya. Ini membuatku ingin memperlakukannya seindah dan selembut mungkin. Agnes bukan hanya

seseorang yang mengisi sebuah babak pelampiasan nafsu manusiawi dalam hidupku. Dia berbeda, she deserves the best!

Terdengar lagi lenguhan Agnes saat aku mulai mengulum buah dadanya. Kali ini terdengar lebih keras dari sebelumnya.

Mungkin hasrat itu telah memenuhi kepalanya. Jilatan-jilatan diselingi gigitan-gigitan kecil mendarat di sekitar

putingnya, berkali-kali membuatnya berjingkat terkejut. aku meneruskan cumbuan aku ke arah perutnya, hingga pada

akhirnya berhasil membebaskan celana panjangnya ke karpet. Sekarang terpampang pemandangan yang tidak mungkin aku

lupakan, seorang Agnes yang baru aku kenal hari ini, rebah dengan hanya berbalutkan celana dalam. Untuk pertama

kalinya aku memandang seorang wanita dalam kondisi seperti ini tidak dengan nafsu yang menguasai. Begitu terasa

bagaimana aku memang menyayangi dan menginginkannya. Matanya yang memandang lembut ke arahku, menghadirkan begitu

banyak kedamaian, sesuatu yang terus aku cari selama ini dari diri seorang wanita.Kini aku mengulum pusarnya,

seiring lenguhan-lenguhan kecil yang terdengar dari bibirnya. Perlahan aku mulai menurunkan kain terakhir yang

menempel pada tubuh Agnes. Terdengar sedikit nada terkejut Agnes saat aku mulai menurunkan centi demi centi celana

dalamnya menyusuri kedua kakinya hingga terlepas entah kemana. Seiring itupun, aku mulai menurunkan jilatan ke

arah selangkangannya. "Raffi.. mau ngapain.. uugghh.." pertanyaan yang coba diajukan Agnes tidak dapat diselesaikannya begitu dirasakannya sebuah jilatan mendarat di organ kewanitaannya. Permainan lidahku pada liang kewanitaannya memang aku usahakan selembut mungkin, hingga terkadang hanya sedikit saja ujung lidahku menyentuhnya. Namun hal ini malah justru memicu reaksi Agnes semakin terbakar.

"Ohh.. Raffii.." lenguhnya panjang diiringi nafasnya yang semakin tidak beraturan.Hisapan dan jilatan silih berganti aku lakukan dengan penuh kelembutan padanya, hingga pada akhirnya terdengar Agnes seperti mendekati puncaknya. "Aaahh.." jeritnya panjang sambil menghentakkan tubuhnya ke atas saat puncak itu datang melandanya, menggulungnya dalam suatu sensasi keindahan yang sangat melenakan dan menghempaskannya ke dalam jurang kenikmatan yang begitu dalam.Kini aku memandang wajahnya. Matanya yang terpejam sambil menggigiti bibirnya sendiri dan tangannya yang mencengkram seprai di tepian ranjang dengan kencang serta nafasnya yang tidak beraturan cukup untuk mengekspresikan betapa tingginya Agnes terbuai dalam gelombang orgasme yang baru saja dilaluinya. aku biarkan Agnes meregang dirinya dalam detik demi detik puncak kenikmatan yang baru saja

didapatnya untuk menyibukkan diri mencari sebuah benda yang "lubricated with nonoxynol 9, for greater protection"

(If you were a great 17tahun2 fan, you should know this thing) yang selalu disisipkan di dompetku (my friend said

that only bastards always bring this thing around. Yeah.. maybe I'm the one of them).Agnes baru membuka matanya

ketika dirasakannya sebuah benda menempel lembut pada bibir organ kewanitaannya. Dibukanya matanya memandang lembut

ke arah wajahku yang tepat berada di depan wajahnya. "Agnes, may I..?" bisikku sambil mengecup keningnya. Agnes hanya mengedipkan kedua matanya sekali sambil tetap memandangku. That's enough for me to know the answer of this

question. Perlahan-lahan aku tekan kejantananku menerobos liang kewanitaannya. So gentle and smooth. Terdengar

nafas Agnes tertahan di tenggorokannya, menikmati sensasi mili demi mili penetrasi yang dilakukanku terhadapnya,

hingga akhirnya keseluruhannya terbenam utuh. Kami terdiam dan saling berpandangan sejenak, menikmati bersatunya

raga (dan hati) kami berdua. aku kecup bibirnya lembut sebelum mulai melenakannya dalam sebuah percintaan yang

sangat indah. aku masih ingat persis, bagaimana kedua tangan kami saling bergenggaman erat di sisi tepi ranjang

saat kami terus bergumul menyatukan hasrat dan raga kami. Betapa lembut buah dadanya menekan dadaku, dan betapa

hangat melingkupi kejantananku yang terus memompanya, membawa kami semakin tinggi terbuai kenikmatan duniawi.Entah

berapa lama keadaan ini berlangsung, ketika pada saatnya terdengar Agnes mulai mendekati orgasme keduanya. Tangannya merangkul pundakku, mendekap tubuhku erat seakan ingin mengajakku ikut dalam gelombang orgasmenya. Nafasnya makin memburu, terdengar jelas di telinga kananku. aku pun meningkatkan kecepatan penetrasi untuk membantunya mendapatkan puncak kedua kalinya.

"Eeegghh.. Raffii.. aahh.." jerit Agnes tertahan mencoba menyebut namaku saat

gelombang orgasme keduanya benar-benar datang menggulungnya, menelannya kembali ke dalam jurang kenikmatan yang

sangat dalam.aku menghentikan pergumulan kami sejenak, memberinya kesempatan untuk kembali mengatur nafasnya

seusai melewati puncaknya yang kedua. aku hanya memberikan senyuman dan kecupan lembut di keningnya saat pada

akhirnya Agnes mulai membuka matanya."You're so lovely tonight", bisikku padanya."Raffii.. eh..!" teriaknya sedikit

terkejut saat tiba-tiba aku menarik kedua tangannya untuk kemudian mendudukkannya dalam pangkuanku.Punggungku

bersandar di kepala ranjang, dan wajah kami saling memandang. Kami kembali berciuman. Perlahan kuangkat tubuhnya,

untuk kembali menekankan kejantananku pada liang kewanitaannya. Walaupun kami tengah berciuman, masih sempat

kudengar erangan lirihnya saat Agnes merasakan bagaimana kejantananku perlahan menikam tubuhnya.Kali ini kubiarkan

Agnes memegang kendali. Kubiarkan bagaimana dengan bebasnya Agnes memompa diriku. Pundakku dijadikan tumpuan olehnya untuk terus menaik-turunkan tubuhnya di atasku.
aku hanya membantunya dengan meremas buah pinggulnya dan sedikit menaikkan posisi selangkanganku, hingga batangkuterasa makin dalam menghujamnya. Ahh.. sungguh suatu pemandangan yang tidak akan terlupakan bagaimana melihat dirinya terus menyatukan raga kami ke dalam suatu persetubuhan yang sangat intim. Matanya yang terpejam, rambut sebahunya yang sudah mulai dibasahi keringat terurai bebas, bibirnya yang digigitnya sendiri dan tubuhnya yang berguncang-guncang. Ughh.. It's really a loveable thing to see.Pemandangan yang sangat melenakan ditambah dengan kehangatan yang makin erat menghimpit kejantananku, menit demi menit mulai membuaiku ke dalam sensasi kenikmatan sebuah persetubuhan. Terasa sesuatu mendesak, menghimpitku untuk keluar dari dalam tubuhku. Oh My God, aku ras aku akan sampai puncaknya, pikir aku. "Raffii.. I'm almost there.." bisik Agnes lirih sambil mempercepat gerakan tubuhnya memompaku. "Yes.. babe, me too.." jawabku sambil engecup erat bibirnya. Selanjutnya terasa bagaimana gelombang menuju puncaknya seakan berpacu dengan gelombang menuju puncakku. Goncangan tubuhnya makin terasa mendesak cairan kejantananku untuk keluar, sementara tikaman batangku semakin menghadirkan sensasi kenikmatan suatu orgasme yang hanya tinggal sejengkal dari raihannya.


"Aaahh.. Raffii.." jeritnya lirih memanggil namaku saat ternyata gelombang orgasme lebih dahulu menyapanya.aku masih

sempat meneruskan tikaman kejantananku beberapa kali lagi hingga pada akhirnya.."Agnesa.., aku keluaarr..!" teriakku sambil mendekap erat tubuhnya.Terasa bagaimana derasnya cairanku menyembur keluar. Untung aku menggunakan kondom, masih sempat diriku berpikir di sela-sela gulungan ombak ejakulasi yang menenggelamkanku dalam suatu sensasi kenikmatan yang sangat dahsyat. Dalam beberapa saat ke depan kami hanya mampu berpelukkan erat, untuk kemudian bersisian rebah di ranjang.

Video Bokep Siswi SMU

Foto Bugil Artis Indonesia kini begitu banyak bisa ditemukan di internet, berbagai keyword dipergunakan seperti sexy women, artis bugil dan sebagainya. Namun satu persatu foto bugil ini mulai ketahuan bahwa itu rekayasa.

Bagaimana menurut kalian? apakah mungkin para artis Indonesia ini bersedia ber foto telanjang, kalaupun iya apakah mungkin mereka memamerkannya pada khalayak ramai? padahal dari sisi ekonomi artis artis ini kan sudah mapan dan tidak perlu lagi jual diri kecuali kalau mereka cari sensasi untuk menaikkan ketenaran namanya itu mungkin sja terjadi.

Video Bokep Siswi SMU ini cukup asyik juga buat koleksi. Tampaknya anak smu ini melakukan hubungan mesum itu di tempat umum, dan mereka tampak sedang terburu-buru. Tanpa melepas pakaian mereka melakukan hubungan intim. Si lelaki hanya membuka resleting celana dan si siswi smu hanya menyingkap rok nya saja. Dengan menyibak celana dalam si cewek. Ngeliat Toket Montok dan Mulus Amoy Bugil ini membuat saya jadi ngiler hari ini. Apalagi ngeliat memeknya, yahuud tenan. Dimana ya nyari amoy panggilan ?

Foto Dugem Acha Septriasa di Malaysia beredar di internet. Cewekina.net kebetulan juga dapat gambarnya. Mau lihat ? Nah di foto yang pertama ini, belahan toket acha septriasa gadis di foto tersebut cukup menggoda. Seperti dilansir oleh detik.com menurut dia foto-foto dugem seperti itu adalah wajar. Namanya juga anak muda yang lagi pengen all out and have fun.