Selasa, 16 Juni 2009

Nikmatnya Memek Sherina

Ketika Saya sedang sibuk sendiri dengan pikiranku, tiba-tiba, "Romeroo... sini Romero.. Hhhh" rintih Sherina.
Tanpa berpikir dua kali saya mendekat seperti anak buah dipanggil majikan dan berkata, "I.. Iya Sher.. Ada yang kamu mau? Air putih mungkin?"
"Saya mau kamuhh, Romero sayanghh.." Sherina menjawab.
"Deg!" tak kuasa kutahan degup jantungku yang semakin menderu-deru.
Belum sempat kuberpikir lebih lanjut, kulihat jari-jari mungil Sherina telah berada di ikat pinggangku bersamaan dengan tangan putih berbulu halusnya.

"Saya ingin kamu Romero.. "
Sekali lagi Sherina membuka bibirnya yang basah dan ranum memerah, "Iya Romerohh.. malam ini!" Sherina meneruskan desahannya.
"Tapi.. Sher.." belum sempat kuhabis berucap, tiba-tiba jari-jari mungil tadi dengan perlahan membuka ikat pinggangku dan dengan bantuan lengan yang indah berbulu halus tadi menarik turun celana blue jeansku dengan mudah tanpa perlawanan dariku.
"Ohhh Sher... Saya tak tahu ini benar dilakukan atau..." jawabku.
"Ssst.. Saya selalu ingin tahu bagaimana rasanya dengan orang putih sepertimu Romero.. " Sherina memotong, dan mulai menarik turun celana dalamku.
"Hmmmh, memang Punyanya bule sepertimu lebih besar dari pada orang kita."

Sherina dengan genit memandangi alat kemaluanku yang memang sudah mulai mengeras. "sher.." saya yang merasa harus mengatakan sesuatu.
Kembali dipotong olehnya sambil berkata, "Kamu harus tau kehebatan cewek Indonesia Drewhh.. mmmhhh," sambil berkata demikian sherina mendekatkan wajah cantiknya ke jantananku dan sambil mengedip-ngedipkan bulu matanya yang panjang dan lentik .
sherina mulai mengecupnya, "Mmmuuah.. cup.. cup.." Bibirnya yang merah ranum mulai menjelajahi kepala kontolku yang mulai mengeras dan terus mengeras.
"saya belum pernah dengan barang segede gini.. hihi," godanya genit dan kali ini menjulurkan lidahnya ke batang kemaluanku dari bawah kembali ke atas menyentuh kepala kontolku lagi.

"Mmmmhhh," godanya lagi.
"Shhh.. hhhh," saya cuma bisa mendesis, tak terbayang betapa terangsangnya saya oleh kejadian ini!
Dan, "Emmmhh," sherina memasukkan setengah alat kontolku kedalam mulutnya yang mungil, dan kepalanya mulai bergerak naik turun secara perlahan.
"Ughhooooghhh.. sherina! yeah!" saya merintih menahan rasa nikmat dari mulut sherina yang basah dan hangat.
sherina sejenak menarik keluar kontolku dari mulutnya dan berkata, "Emmm.. Enak nggak sayang?"
Lalu kembali melumat dan menghisap kontolku kali ini dengan ritme yang lebih cepat, "Mmm.. mmm..mmm.."

"Arrrggghh!! sherina! Oh sherina..." saya mulai mengerang agak keras karena merasakan lidah halus sherina bergerak-gerak di dalam mulutnya yang hangat sementara kepala sherina terus bergerak naik turun bertambah cepat.
"Ouugggghh!!!" Kali ini saya tidak dapat menahan hasrat yang meluap-luap di dalam diriku.
Kutarik turun gaun sackdress yang dipakainya sehingga terlihat punggung putih mulus berbulu halus sedikit tertutup oleh rambutnya yang panjang dan hitam lebat. sherina tidak memakai bra. Kemudian kuteruskan lagi menarik turun sampai terlihat celana dalam putih tipis berenda yang membalut pantat putih kemerah-merahan yang ranum. Lalu kujulurkan tanganku yang panjang mencoba meraih liang kewanitaan yang tersembunyi di bawah pantat ranum putih miliknya. Dan tersentuh olehku daging halus sedikit berbulu yang telah basah oleh cairan lubrikasi tanda siap untuk bercinta!

"Ohhhh sherina.. hhh kamu sudah basah," ku bertutur terbata-bata.
"Hmmm... hmmm..." Kata-kata saya dijawab sherina dengan hisapan yang lebih cepat dan liar terasa cepat melumat seluruh batang kontolku.
"Ghhhhaahh.. sherina!!!" saya kembali mengerang dan mulai menggerak-gerakkan jari-jariku di bagian apa saja dari liang kemaluannya yang dapat kuraih! Trus dan trus kujulurkan jariku sampai menyentuh klitorisnya.

"Mmmhhh!" Kali ini terasa reaksi dari sherina karena Ia mengerang keras sambil membalas dengan mempercepat hisapan dan lumatannya ke batang kontolku.
"Urrrghhh!! hmmm," saya tidak mau kalah dan kembali membalas dengan menggetarkan secara cepat sekali jariku di atas klitorisnya!
"Uooohhhh... ohhhh," tak tahan sherina mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya, merintih dan mulai menggenggam batang kontolku dan mengocok cepat naik turun.
"Uhh.. mmmhh.. ohh.. yeahhhh!!" Berdua kami mengerang, merintih, menikmati sentuhan masing-masing sampai akhirnya sherina tiba-tiba mendekatkan mukanya kepadsaya. sherina mulai menciumi dan melumat bibirku dengan bibirnya yang merah basah.

Kubalas ciumannya sambil kupeluk dan kuelus punggung mulus dan rambutnya yang tergerai di belakang.
"Hmmmhh.." Sambil berciuman, sherina merentangkan kedua kaki mulus jenjangnya dan naik keatas ku.
"Sekarang Andrewwhh.. hhh.. hh.. ambillah saya sekaranghhh..." sherina berkata dengan nafas memburu sambil menatap lekat wajahku dengan paras cantiknya.
Dengan penuh nafsu kutarik turun celana dalamnya dan kupegang batang kontolku dengan tangan kanan, juga selangkangan sherina dengan tangan kiri. Lalu mulai memasukkan dengan perlahan kepala kontolku kedalam liang memeknya yang merah menyala basah ditumbuhi rambut-rambut hitam halus indah di atasnya.
"Hoohhh... ssshhh," sherina mendongak ke atas sambil memejamkan matanya dan mendesis merasakan kenikmatan penetrasi kepala kontolku di lubang vaginanya yang lalu kusambut dengan memasukkan batang kontolku lebih dalam lagi. "Bles!"
"Uhhhhh.. yeah!! Andrewhhh!"
"Ohhh sherinahhh..." sambil kuangkat badan sherina sedikit dan kulepas lagi sehingga naik turun di atas badanku.
"Ouurgghh.. ahhhhhh..."

Kali ini sherina mengerang semakin keras dengan raut wajah sedikit meringis sambil berkata lagi, "Terus Andrewhhh.. gerakin lagi lebih cepat shhhh... mmmhhh... yeahh.."
Terus terang tidak mudah bagiku untuk bergerak cepat memompa sherina naik turun di dalam jepitan kewanitaannya yang sempit dan hangat seolah ingin menyedot seluruh kontolku masuk ke dalam.
"Ohh... mmmhhh.. shhh.. yeahh.." sherina tanpa henti-hentinya merintih, mengerang dan menggeram mesra seiring kunaikkannya kecepatan tubuhnya yang mulai basah berkeringat naik turun di atasku sambil kubenamkan terus lebih dalam kontolku ke dalam liang memeknya yang semakin hangat terasa meremas-remas dan memijat-mijat kontolku.

"Ohh sherina .. ohhh kamu suka sayang?" saya bertanya di sela-sela rintihan, buruan nafas dan erangan kita berdua.
"Hhhhh.. Cepat lagi sayanghh... mmmhhh. cepat lagihh!" Rintih sherina semakin bersemangat dan mulai menggerak-gerakan pinggul mulus sexynya dengan gerakan erotis kekiri dan kekanan yang membuat liang memeknya semakin sempit hangat membara, menyedot dan memuntahkan kuat kontolku keluar masuk semakin cepat dan keras.

"Arrrgghhh!! Yeahhh!" Geramku sambil membalas dengan menggenjotkan pantatku ke atas untuk membantu kontolku menghunjam dan menusuk lebih dalam lagi.
"Uhh.. ahhh. ahh.. ahh.. ohhh... uuhhh.. uhh.. uhh..urrgghhhaaa!" Jerit sherina menyambut genjotan hebat yang kuberikan kepadanya tanpa henti sehingga terlihat wajah cantik sherina memejamkan kedua matanya lalu meringis hebat sambil menggigit bibir bawah yang merah basah.
"Mmmhhh!!" dan membuka mulutnya lagi "Uuuhhh!!" Terasa seluruh tubuhnya menggelinjang, bergetar hebat menuju puncak kenikmatan dan orgasme berulangkali yang kuberikan kepadanya tanpa ampun. Terasa sakit genggaman jari-jemarinya yang mungil sedikit mencakar dan menggengam keras di kedua pundakku diikuti dengan seluruh tubuhnya menegang dengan seketika. Akhirnya, "Serr!" Terasa cairan hangat mengguyur batang kontolku yang sedang memompa keras di dalam liang kemaluannya. Yah! Puncak orgasme. sherina telah mencapainya.

"Uuuooohhh.. hoh.. hhh.. hhh.. hoh... hohh.. hhh," terengah-engah nafas sherina memburu.
Seluruh tubuhnya yang putih indah telah habis basah kuyup oleh keringatnya, tidak ketinggalan rambutnya yang juga tidak kalah basah. Terasa tegang tubuhnya berkurang. Genggamannya melemas, dan tubuhnya jatuh lemah lunglai di atas tubuhku yang juga telah basah kuyup diguyur keringat.
"Hhh..hhh..hh.. mmmhhh kamu emang hebat Romero .. saya belum pernah merasa sepuas ini oleh lelaki sebelumnya..." Tutur sherina.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda