Sabtu, 16 Mei 2009

Gairah Birahi Chika

Tidak ada jawaban dari mulut chika, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat dan seperti ada magnet yang kuat, wajah chika makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah. Ridho pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, Ridho menyambut bibir merah chika, desahan nafas mulai terasa berat hhhh…hhhh…ciuman terus bertambah dahsyat, chika menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut Ridho, dan dibalas dengan lilitan lidah Ridho sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

Dengan naluri yang alami, tangan Ridho merambat naik ke bahu chika, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut Ridho meraba bahu chika sampai ke lehernya…. Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut Ridho meremas payudara yang masih terbungkus bra itu. “hhhhh…hhhh” nafas chika mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik chika tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada Ridho… melingkari pinggang Ridho, mencari lipatan handuk, hendak membukanya…

Uupps…. Ridho tersentak dan sadar….,”ups…hhh… maaf chik… maaf chik… saya terbawa suasana….” Ridho tertunduk tak berani menatap chika sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah chika.
Terlihat chika pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan. “napa Ridho… kita sudah memulainya… dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah Aku yang lama terpendam… kamu harus menyelesaikannya Ridho…” tatapan chika terlihat semakin sendu…

“mmm… chika gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat chik… bisa gawat dong… pak Indra juga bisa marah besar chik…” jawab Ridho.

Tanpa menjawab chika bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. Ridho terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh chika. Kemudian dengan tenang chika melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya. Saat berjalan membelakangi Ridho itu nampak gerakan bokong chika naik turun, dan perasaan Ridho semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat chika berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, Ridho tidak melepaskan sedikit pun gerakan chika. Sampai chika berdiri dekat di depan Ridho dan berkata,”kamarnya udah di kunci Ridho, dan gak ada yang akan mengganggu….”
Ridho tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. chika kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. Ridho mendekat dan duduk di samping chika… hmmm… nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin Ridho langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

chika yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher Ridho, menarik wajah dan langsung melumat bibir Ridho dengan nafsu yang membara. Ridho membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah chika, tangan Ridho meremas payudara montok milik chika. Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah. Setelah beberapa saat, chika mendorong lembut badan Ridho, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. Ridho mendorong lembut tubuh chika, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang. Tanpa menunggu lagi Ridho melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting. Dengan gemas Ridho menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya ………………… ”HHHH…. AHHH….MMMH….”suara chika mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. Ridho melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel chika yang menggelinjang kegelian.

Ridho menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam chika, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan chika mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan memek merah dengan rambut-rambut yang tertata rapi. Ridho mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha chika yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir memek yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama, Ridho menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir memek chika dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat chika mengerang kenikmatan,”AHHHH…. MMMMH… HHH… Ridho….UHH…”desahan birahi yang memuncak dari chika membuat Ridho semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

Setelah beberapa menit Ridho mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya chika tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,”Ridho…. Ayo sayang… masukkin Ridho… hhhh…mmmmh.” Suara chika ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.
Dengan tenang Ridho menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. chika semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang vaginanya. Ridho naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah tempik chika yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan Ridho dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

Dengan sekali dorongan penis Ridho amblas sampai setengahnya. Ridho menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan chika,” AHHH….TERUSKAN Ridho….AHHH.” kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah Ridho memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

Ridho bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan chika mencengkam punggung Ridho, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,”AH..AH..AH..MMH…MHH…HHHH.” tak hentinya desahan meluncur dari bibir Ridho dan chika. Sesaat Ridho menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, chika memeluk Ridho dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, chika memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan. Sesekali chika memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang kontol Ridho lebih dalam. Ridho tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu chika. Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat chika seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan. Dengan sigap Ridho membalikkan posisi, chika kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan Ridho meneruskan pertempuran. “Ridho…AHH..AH..AH..UH…TERUS Ridho…. AHHH…AHH chika SAMPAI…Ridho….AHHHHHHHHH… MMMMMHHH.” Setelah teriakan tertahan chika mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. Ridho merasa memek yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.Ridho menikmatinya dengan memutar –mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat Ridho kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut chika…. Yang dengan cepat meraih penis Ridho dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut chika mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. Ridho membaringkan tubuhnya disamping chika. Terdiam untuk beberapa saat.

chika bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas Ridho. “makasih ya sayang… ini rahasia kita berdua… I love u Ridho,” bisik mesra chika di telinga Ridho.
“mmm…baik chik…”belum sempat Ridho menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk chika menempel di bibirnya, “kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong…”ucap chika manja.

“iya sayang….” Balas Ridho, senyum manis merekah di bibir seksi chika.
Setelah itu dengan cepat Ridho dan chika merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan Ridho, chika berbisik mesra,”sayang… tar malem suamiku gak ada di rumah….. aku tunggu di kamar ya… berapa ronde pun dilakoni buat Ridho sayang.” Sambil berpelukan mesra, Ridho menyanggupi ajakan chika.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda