Senin, 08 Februari 2010

Cewek Sakau Ngentot

Kalau banyak orang yang mencari Memek kontol ngentot kali ini tidak salah kalau aku coba yang agak beda sedikit. "Cewek Cantik Memek Sakau ngentot (sange)" kalau pemburu memek sekalian pada mau tau kalau wanita sakau ngentot itu seperti gimana, yang seperti begini yang bisa kita bilang begitu.

Walau bagaimanapun tidak ada orang yang melarang wantia sange, dan itu sudah merupakan hak mereka mau seperti apa nafsu mereka, apakah dengan cara baik-baik atau di umbar seperti memek perempuan basah nikmat di banyak tempat. yang pasti kalau kamu mau lihat wanita yang lani pengen ngentot ya seperti itulah kelihatannya.

kamu suka lihat Foto Toket Montok juga? Saya juga. Kalau saya sih suka foto toket, saya senengnya raba langsung, kenyot kenyot, gigit kecil kecil terus di pelintir.

Kebanyakan lihat blog Cewek Bugil jadinya parno, merusak moral dan jadi paranoid. Dalam pikirannya yang ada cuma seks, seks dan seks, hidup di dunia itu seperti nya cuma ngeseks doang. Beginilah kalo yang jadinya kalau orang sudah kedoktrin sama hal fornografi.

Terus Bagaimana mengobatinya ? Gampang dan sangat mudah seperti membalikkan telapak tangan. Kamu tinggal bilang sama orang tua kamu pengen nikah sama si "cewek cantik" Lamar, nikah, dan Ngentot sepuasnya !

Selasa, 19 Januari 2010

foto bugil usai ngentot

Seorang lelaki tega menyebarkan foto bugil yang menampilkan celana dalam pacar wanitanya di internet. Diduga foto bugil tersebut, selama ini digunakan si pria untuk meminta berhubungan seks.

Foto bugil itu kini tersebar luas di internet dan telah dipublikasikan di surat kabar sore, Lianhe Wanbao. Foto tersebut menampilkan gambar seorang pria yang sedang mengangkat rok kekasihnya saat sedang tertidur.

Dalam postingannya di sebuah forum, tertulis, dia sengaja mengangkat rok kekasihnya dan mengambil foto tanpa diketahui. Foto bugil itu juga diakui diambil saat keduanya usai ngentot.

Pria dan Wanita itu tercatat masih menduduki bangku sekolah karena dalam foto itu keduanya terlihat memakai seragam sekolah. Demikian dilansir Asiaonedigital.

Sementara itu, harian Lianhe Wanbao mensinyalir kedua siswa-siswi itu mengenyam pendidikan di Raffles Junior College (RJC).

Juru bicara RJC sendiri membantah keras, bahwa kedua siswa-siswi itu adalah muridnya. "Sangat sulit untuk mengidentifikasi hanya karena warna seragam," kata juru bicara itu.

Pasangan siswa-siswi 'mesum' itu dapat menghadapi hukuman penjara maksimal setahun kurungan atau denda sebesar USD40 ribu.

Kamis, 07 Januari 2010

Cerita Perawat Lesbian

aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Wah, asyik juga, kalau Bu mulan mau mandi bersama aku. Karena dulu waktu di asrama, aku sering pula mandi berdua dengan teman-teman, sebagaimana pula dengan teman-teman yang lain. Kadang kami sering kagum dengan badan dan payudara teman yang lain, walaupun sering mandi bersama tidak pernah terjadi seperti yang ada di BF, apa itu namanya? Lesbian?

Ditengah aku mandi, terdengar ketukan di pintu.
“Siapa, yaa?”.
“aku, dik”, suara Ibu mulan menyahut.
aku bukakan pintu kamar mandi, tentu saja aku dalam keadaan telanjang. Ibu mulan langsung masuk ke kamar mandi, dan melepas bajunya satu persatu. aku berhenti mandi dan hanya memandanginya, aku berdebar-debar ingin melihat “peralatan” Ibu mulan.Ternyata betul dan nyatalah Ibu mulan sekarang sudah telanjang pula bersama aku di kamar mandi. Kulitnya putih mulus, payudaranya agak besar, mungkin cup B, perutnya rata dan rambut kemaluannya lebat. Dibanding kulit aku yang lebih coklat dan rambut kemaluan aku yang hanya sedikit sekali, aku iri juga.
“Kenapa dik?”, Ibu mulan membangunkan lamunan sesaat aku, sambil tersenyum.
“Ndak, Bu, ndak apa-apa”.
“Oh, rambut yang bawah hanya sedikit yaa”, sambil tangannya menjulur mengelus liang surgaku. aku terkesiap, ada perasaan aneh pada vagina aku ketika tangannya mengelus lembut vagina aku. (aku teringat dulu ketika di asrama, kadang kalau mandi bersama teman yang lain, sering guyonan mengelus vagina teman lain seperti itu, tapi tidak ada rasa apa-apa). Secara refleks pula aku menarik napas panjang dan menutup mata.
“Kenapa dik, nikmat?”.
aku membuka mata dan tersipu malu.
“Oh.., belum pernah yaa”, Ibu mulan tersenyum, sambil matanya menyempit memperhatikan aku. aku juga hanya tersenyum sambil menggigit bibir. aku ingin Ibu mulan mengelus vagina aku lagi seperti tadi, kata aku dalam hati.

aku merasa itu terjadi begitu cepat, tiba-tiba Ibu mulan berjongkok di hadapan aku dan mulai menjilati vagina aku. aku kaget dan keenakan. Sambil berdiri, aku sandarkan punggung aku ke tembok kamar mandi. aku tidak bisa dan tidak mau menolaknya, aku ingin menikmatinya. Ibu mulan sangat ahli menjilati vagina aku, dengan lembut dia membuka lebar paha aku dan membuka pelan-pelan bibir kemaluan luar aku. aku merasakan sangat nikmat di bawah sana, di kemaluan aku, ketika lidah Ibu mulan menjilat-jilat kemaluan bagian dalam aku, sungguh nikmat dan nikmat sekali, terutama ketika bibirnya yang basah menjilati klitoris aku. aku menutup mata menikmatinya, payudara aku juga ikut mengeras, kedua tangan aku meremas bahu Ibu mulan yang berjongkok di depan aku. aku menutup rapat-rapat bibir aku, sambil menggigit kencang bibir aku, nikmat sekali, nikmat sekali. Hanya napas aku makin lama makin berat, dan makin lama aku makin merasa kemaluan aku makin basah.

“Ooohh..”, aku mendesah agak keras, aku merasa melayang dan lupa segala dalam sesaat. Kemaluan aku bagian dalam terasa berdenyut-denyut berkepanjangan, tubuh aku serasa melayang dengan segala rasa yang pernah aku alami. Untuk pertama kalinya aku merasa mulai mengetahui kemaluan aku sendiri dan kenikmatannya yang luar biasa. (itu namanya orgasme, yaa).

“Sudah, dik?”, suara Ibu mulan menyadarkanku.
“Maaf, Bu”, sambil aku memeluk tubuh telanjang Ibu mulan yang sudah kembali berdiri di hadapan aku. aku merasa ingin dibelai dan diakungi, di samping tubuh aku yang mendadak lemas, setelah merasakan puncak kenikmatan tadi.
“Tidak apa-apa”, Ibu mulan masih tersenyum.
“Wajar saja, tidak usah khawatir”, Ia melanjutkan. Sambil dipeluknya tubuh aku yang juga telanjang. Dia raih kepala aku, dan diciumnya bibir aku dengan lembut, lidahnya juga masuk ke dalam mulutku, menjilati lidah aku. Untuk pertama kalinya pula aku merasakan ciuman dari seorang wanita, apalagi wanita matang dan berpengalaman seperti Ibu mulan. Ternyata lebih nikmat dan halus, dibanding ketika pertama kalinya aku merasakan ciuman dari seorang cowok.
“Ayo dik, lekas mandinya”.
“Nanti malam giliran aku ya”, Ibu mulan tersenyum penuh arti pada aku. aku mengangguk pelan, dan ingin “waktu” itu segera datang.
Malam itu, setelah tugas-tugas sebagai perawat telah selesai, di kamar tidur perawat aku belajar “melayani” Ibu mulan, ternyata indah sekali. Sungguh hari itu, sore dan malam yang tidak terlupakan.

Sejak saat itulah pula, Ibu mulan menjadi mentor aku. aku selalu menunggu waktu-waktu tugas bersama, lagi dengan Ibu mulan dan kencan-kencan kami lainnya di luar jam dinas Rumah Sakit, berbagi waktu dengan “suami” tidak resmi Ibu mulan, dokter Calvinus, seorang dokter Kebidanan dan Kandungan.

Cerita Seks Okta Dan Egi

saya hanya bisa diam saja mendapat perlakuan seperti itu. Walaupun ini mungkin bukan yang pertama kalinya bagiku, namun kalau yang seperti ini saya baru yang pertama kalinya merasakan dengan orang yang baru kukenal. Begitu lembut dia mencium bibirku, kemudian dia berbisik kepadsaya, "saya pengen bercinta sama Kamu, Egi..! Puasin saya Egi..!" Lalu dia mulai mencium telinganku, kemudian leherku, "Aahh..!" saya mendesah. Mendapat perlsayaan seperti itu, gejolakku akhirnya bangkit juga. Begitu lembut sekali dia mencium sekitar leherku, kemudian dia kembali mencium bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku. Akhirnya ciumannya kubalas juga, gelombang nafasnya mulai tidak beraturan. Cukup lama juga kami berciuman, kemudian kulepaskan ciumannya, kemudian kujilat telinganya, dan menelusuri lehernya yang putih bak pualam. Ia mendesah kenikmatan, "Aahh Egi..!"

Mendengar desahannya, saya semakin bernafsu, tanganku mulai menjalar ke belakang, ke dalam t- shirt-nya. Kemudian kuarahkan menuju ke pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu terlepas. Kemudian saya mencium bibirnya lagi, kali ini ciumannya sudah mulai agak beringas, mungkin karena nafsu yang sudah mencapai ubun- ubun, lidahku disedotnya sampai terasa sakit, tetapi sakitnya sakit nikmat. "Egi.., buka dong bajunya..!" katanya manja. "Bukain dong Ndi..," katsaya. Sambil menciumiku, okta membuka satu persatu kancing kemeja, kemudian kaos dalamku, kemudian dia lemparkan ke samping tempat tidur.

Dia langsung mencium leherku, terus ke arah puting susuku. saya hanya bisa mendesah karena nikmatnya, "Akhh.., okta." Kemudian okta mulai membuka sabukku dan celansaya dibukanya juga. Akhirnya tinggal celana dalam saja. Dia tersenyum ketika melihat kepala memekku off set alias menyembul ke atas. okta melihat wajahku sebentar, kemudian dia cium kepala memekku yang menyembul keluar itu. Dengan perlahan dia turunkan celana dalamku, kemudian dia lemparkan seenaknya. Dengan penuh nafsu dia mulai menjilati cairang bening yang keluar dari memekku, rasanya nikmat sekali.

Setelah puas menjilati, kemudian dia mulai memasukkan memekku ke dalam mulutnya. "Okhh.. nikmat sekali," katsaya dalam hati, sepertinya memekku terasa disedot-sedot. okta sangat menikmatinya, sekali- sekali dia gigit memekku. "Auwww.., sakit dong okta..!" katsaya sambil agak meringis. okta seperti tidak mendengar ucapanku, dia masih tetap saja memaju- mundurkan kepalanya. Mendapat perlsayaannya, akhirnya saya tidak kuat juga, saya sudah tidak kuat lagi menahannya,"okta, saya mau keluar.. akhh..!" okta cuek saja, dia malah menyedot batang memekku lebih keras lagi, hingga akhirnya, "Croott.. croott..!" saya menyemburkan lahar panasku ke dalam mulut okta.

Dia menelan semua cairan spermsaya, terasa agak ngilu juga tetapi nikmat. Setelah cairannya benar-benar bersih, okta kemudian berdiri, kemudian dia membuka semua pakaiannya sendiri, sampai akhirnya dia telanjang bulat. Kemudian dia menghampiriku, menciumi bibirku. "Puasin saya Egi..!" katanya sambil memeluk tubuhku, kemudian dia menuju tempat tidur. Sampai disana dia tidur telentang. saya lalu mendekatinya, kutoktah tubuhnya yang elok, kuciumi bibirnya, kemudian kujilati belakang telinga kirinya.

Dia mendesah keenakan, "Aahh..!" Mendengar desahannya, saya tambah bernafsu, kemudian lidahku mulai menjalar ke payudaranya. Kujilati putingnya yang sebelah kiri, sedangkan tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kiri, sambil kadang kupelintir putingnya. "Okkhh..! EEgi sayang, terus Egi..! Okhh..!" desahnya mulai tidak menentu. Puas dengan bukit kembarnya, badanku kugeser, kemudian kujilati pusarnya, jilatanku makin turun ke bawah. Kujilati sekitar pangkal pahanya, okta mulai melenguh hebat, tangan kananku mulai mengelus bukit memeknya, lalu kumasukkan, mencari sesuatu yang mungkin kata orang itu adalah klitoris.

okta semakin melenguh hebat, dia menggelinjang bak ikan yang kehabisan air. Kemudian saya mulai menjilati bibir memeknya, kukuakkan sedikit bibir memeknya, terlihat jelas sekali apa yang namanya klitoris, dengan agak sedikit menahan nafas, kusedot klitorisnya. "Aakkhh.. Egi..," okta menjerit agak keras, rupanya dia sudah orgasme, karena saya merasakan cairan yang menyemprot hidungku, kaget juga saya. Mungkin ini pengalaman pertamsaya menjilati memek wanita, karena sebelumnya saya tidak pernah.

saya masih saja menjilati dan menyedot klitorisnya. "Egi..! Masukin Egi..! Masukin..!" pinta dia dengan wajah memerah menahan nafsu. saya yang dari tadi memang sudah menahan nafsu, lalu bangkit dan mengarahkan senjatsaya ke mulut memeknya, kugesek-gesekkan dulu di sekitar bibir memeknya. "Udah dong Egi..! Cepet masukin..!" katanya manja. "Hmm.., rupanya ni cewek nggak sabaran banget." katsaya dalam hati. Kemudian kutarik tubuhnya ke bawah, sehingga kakinya menjuntai ke lantai, terlihat memeknya yang menyembul. Pahanya kulebarkan sedikit, kemudian kuarahkan memekku ke arah liang senggama yang merah merekah. Perlahan tapi pasti kudorong tubuhku. "Bless..!" akhirnya memekku terbenam di dalam liang memek Indri.

"Aaakkhh Egi..!" desah okta. Kaget juga dia karena sentakan memekku yang langsung menerobos memek okta. saya mulai mengerakkan tubuhku, makin lama makin cepat, kadang- kadang sambil meremas- remas kedua bukit kembarnya. Kemudian kubungkukkan badanku, lalu kuhisap puting susunya. "Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..!" erang okta sambil tangannya memegang kedua pipiku. saya masih saja menggejot tubuhku, tiba- tiba tubuh okta mengejang, "Aaakkhh.. Eriicckk..!" Ternyata okta sudah mencapai puncaknya duluan. "saya udah keluar duluan Sayang..!" kata okta. "saya masih lama kta..," katsaya sambil masih menggenjot tubuhku.

Kemudian kuangkat tubuh okta ke tengah tempat tidur, secara spontan, kaki okta melingkar di pinggangku. saya menggenjot tubuhku, diikuti goyangan pantat okta. "Aakkhh okta.., punya Kamu enak sekali." katsaya memuji, okta hanya tersenyum saja. saya juga heran, kenapa saya bisa lama juga keluarnya. Tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat, kami masih mengayuh bersama menuju puncak kenikmatan. Akhirnya saya tidak kuat juga menahan kenikmatan ini. "Aahh okta.., saya hampir keluar..," katsaya agak terbata-bata. "saya juga Egi..! Kita keluarin sama- sama ya Sayang..!" kata okta sambil menggoyang pantatnya yang bahenol itu.

Goyangan pantat okta semakin liar. saya pun tidak kalah sama halnya dengan okta, frekuensi genjotanku makin kupercepat, sampai pada akhirnya, "Aaakkhh.., Ericckk..!" jerit okta sambil menancapkan kukunya ke pundakku. "Aakhh, okta.., saya sayang Kamuu..!" erangku sambil mendekap tubuh okta. Kami terdiam beberap saat, dengan nafas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon. "Kamu hebat sekali Egi..!" puji okta. "Kamu juga okta..!" pujiku juga setelah agak lama kami berpelukan. Kemudian kami cepat- cepat memakai pakain kami kembali karena tsayat adik tunangannya okta keburu datang.

Jumat, 09 Oktober 2009

Cerita Seks Kekasihku

Suatu hari, aura ungkapkan isi hatinya kepada saya bahwa Dia suka kepada saya, dan saya pun membalas cintanya juga. Hari demi hari kami lalui hingga pada hari libur kuliah. Kami jalan-jalan menggunakan Genio merahnya. saya yang mengendarai mobilnya. Dalam perjalan, kami mesra, di sandarkan kepalanya di bahuku, saya belai rambutnya dengan tangan kiriku. Dia makin mesra dan Dia mencium bibirku. saya balas ciuman bibirnya. Udara dingin yang keluar dai AC mobil terasa panas rasanya karena kami sudah HOT. saya dekap kepalanya, saya remas dada yang terbungkus Bra, dan Dia menikmati remasan tanganku.

Kami sampai di puncak, yaitu di sebuah kawasan wisata terkenal di Medan, namanya Brastagi yang berhawa dingin dan sejuk. Karena kami sudah HOT, Dia berbisik ketelingsaya, “Bang.. kita nginap aja yah?” pintanya.
“Di mana?” katsaya heran.
“Di Hotel aja.”

saya tidak tahu Hotel apa yang di maksudkan, saya hanya menurut saja. Dia yang membawa jalan.
“Terus aja Bang, nanti sampai di tikungan belok kanan Bang.” pintanya.
saya lihat memang di sebelah kanan ada Hotel yang megah. Dia menyuruh belok. Maklumlah, saya baru dua kali ke daerah yang kami tuju. Waktu itu saya bersama temanku mendaki gunung yang namanya gunung Sibayak. saya belokkan mobil, saya cari tempat parkir yang aman, kami turun dan masuk ke Hotel itu. Kalau tidak salah, Hotel itu namanya Hotel Sibayak karena jelas terpampang papan nama Hotel itu. Setelah kami masuk dan pesan kamar, kami diantar room-man. Karena bangkit lagi napsu yang tertu
nda itu, begitu masuk kamar, saya kunci pintu. Kudekap dan kupeluk Dia. Kami berciuman dan berguman di ranjang.

“Hemm.. ouuhh..” desisnya, dan saya buka perlahan-lahan baju serta BH-nya hingga polos.
saya kulum dan kuremas buah dadanya yang lumayan gede dengan pucuk yang berwarna merah muda, terus saya kulum kiri dan kanan.
Dia berdesis seperti ular, “Uhh.. ahh.. ouuhh..”
Dari lehernya, saya jilatin, terus turun ke perut dan makin ke bawah perlahan-lahan. saya buka celana jeans yang dia pakai hingga lepas dan saya lihat Dia memakai celana dalam berwarna putih. Perlahan-lahan, saya buka hingga terpampang di depanku sebuah bukit yang di tumbuhi hutan yang begitu lebat. saya sibak hutan itu, kuciumi dan kujilat.
“Ouuhh.. ahh.. yahh.. ouugg..” desisnya.
saya semakin nafsu dan saya buka baju serta celansaya sehingga kami sama-sama bugil.

Batang kejantananku yang sudah dari tadi tegang makin keras tegangnya ingin mencari sasaran. Dan kujilat memeknya dan kelentitnya yang timbul dengan tiba-tiba akibat napsunya makin memuncak.
“Ahh.. ouugg.. ahh.. yaahh..” desisnya terus.
saya jilat terus kelentitnya.
“Bangg.. sayau.. gak.. tahann.. mauu..”
Dia mencapai klimaks, saya jilat terus. Terasa asin air yang keluar dari memeknya. saya buka pahanya lebar-lebar dan perlahan-lahan saya bimbing batang kejantananku ke memeknya. Kuarahkan pas di memeknya, saya dorong perlahan-lahan.
Dia kesakitan, “Aduhh.. bangg sakit..”
saya berhenti sejenak karena Dia kesakitan. Kuulangi lagi doronganku dengan perlahan dan pasti.

“Slupp..” sempit sekali memeknya hingga batang kejantananku tidak bisa masuk. saya dorong kedua kalinya, “Slupp..” hanya ujung kepala batang kejantananku saja yang masuk. saya dorong terus tapi kali ini lebih kuat.
“Slupp.. slupp.. bluss..plopp..” masuk batang kejantananku semua ke memeknya.
saya melihat darah keluar dari memeknya. Ternyata Dia masih “virgin” (perawan).
Dia kesakitan, “Aduhh.. bangg.. sakitt.. bangg..”
saya diamkan sejenak batang kejantananku di dalam memeknya dan saya kulum buah dadanya yang menjulang karena nafsunya. saya maju-mundurkan lagi batang kejantananku perlahan-lahan saya mendengar Dia mengaduh lagi, “sakit bang.. pedih.. tapi enak bang..” gumannya.
Terus saya maju-mundurkan batang kejantananku.
“Auoo..ahh.. yahh.. aoouupp.. yaa.. terus bang.. enak bangg.. yahh..” Dia klimaks kedua kalinya.
saya terus menyodok memeknya maju mundur.
“Ohyahh.. ouhh.. yahh..” desisnya.
Seperti ada yang meyedot batang kejantananku dari dalam memeknya. saya makin cepat menyetubuhinya, hingga ada yang mengalir di dalam batang kejantananku sampai ke ujung batang kejantananku. saya dorong terus.
“Yahh.. aouuhh.. yaa..” desisku, karena tiba-tiba alirannya semakin kuat naik ke kepala batang kejantananku, saya pacu terus.
“Yahh.. aouuhh.. yess.. ouugg.. yahh.. saya mauu..” tak sempat kulanjuti lagi kata-katsaya, tiba-tiba, “Croott.. croott.. croott..” maniku keluar banyak, saya tembakkan di dalam memeknya.
Dia berdesis, “Ouhh.. yahh.. uugghh.. ouhh..,” ternyata Dia mau klimaks lagi.
Dan Dia pegang erat leherku, Dia mencengkram erat sekali sampai ada bekas kukunya di leherku.
“Yahh.. ouhh.. ya.. yaee.. yaa..” Dia klimaks lagi ketiga kalinya.

Kubiarkan batang kejantananku di dalam memeknya. saya berbaring di atas tubuhnya sejenak. Karena kelelahan, kami istrahat sejenak. saya kecup kening dan bibirnya dan saya balikkan badannya sehingga Dia ada di atas dadsaya dan batang kejantananku tidak saya cabut dari memeknya. Kami tertidur karena lama kami bergelut, kira-kira 2 jam lamanya sampai jam 3 pagi. saya terbangun dan tiba-tiba batang kejantananku bangkit kembali. saya balikkan tubuhnya tepat di bawah saya. saya sodok lagi memeknya. Dia terbangun dan saya sodok terus memeknya.
“Slupp.. slup.. slupp..”
Tidak lama, “Ouuhh.. yahh.. croott..croott..crott,” maniku keluar lagi, saya lemas dan tertidur di sebelahnya sapai pagi.

saya terbangun pada jam 9 pagi. saya bangunkan Dia dan kami mandi bersama. Kami melsayakan lagi di kamar mandi sampai puas. Setelah itu kami bersiap-siapa untuk keluar dari hotel itu dan kami bayar uang sewa hotel.

Kami jalan-jalan di sekitar daerah kota Brastagi. Kami sampai di daerah yang belum pernah saya kesana, kalau tidak salah namanya Kaban jahe. Kami keliling-keling kota dan kami pulang ke Medan. Kami terus bermesraan, Dia merangkulkan tanganya di leherku, dia cium mesra bibirku sampai saya tidak bisa bernafas. Tiba-tiba di depan ada mobil yang berlawanan arah mau nabrak mobil kami. saya banting setir ke kiri sehingga kami selamat dari maut. Setelah itu Dia tidak berani menciumi saya lagi karena tsayat. Kemudian kami berhenti di daerah yang kalau tidak salah namanya Penatapan. Orang-orang di daerah sana meyebutnya begitu karena banyak orang di sana melihat-lihat. Setelah kami puas melihat-lihat kami melanjutkan perjalan kembali ke Medan dan mobil kami terus meluncur mulus sampai di Medan.

saya berhentikan mobil kami di depan tempat kostku. saya membawa Dia masuk ke dalam dan saya perkenalkan kepada nenek serta cucu pemilik kost. Mereka menyambut dengan ramah. saya membawa masuk ke kamar kost saya yang berukuran 3×4 luasnya. saya kunci pintu kamar. saya peluk Dia, kucium, dan kuremas dadanya yang menantang.
Dia membalas dengan desis suara nafsunya, “Aouuhh..ahh..,” kami bergumul selama 20 menit.
Kubuka semua pakainya, Dia juga membuka pakainku hingga kami sama-sama polos. Batang kejantananku yang sudah tegang dari tadi kuarahkan ke memeknya yang masih sempit, maklum karena baru hilang perawanya.
saya arahkan batang kejantananku tepat di memeknya, “Slupp.. slerr.. slupp.. blees..” masuk sudah batang kejantananku. saya sodok terus.
Dia berdesis lagi, “Aouhh.. yahh..”
Karena saya tsayat terdengar sama nenek dan cucu yang punya rumah, saya sumbat mulutnya pakai mulutku hingga Dia tidak bisa bersuara. Terus saya sodok memeknya, “Auohh.. ahh.. ahh.. Bangg.. saya mau keluar nih..”
saya pacu terus sampai Dia klimaks, “Serr..” Dia kelimax terasa di kepala batang kejantananku. saya masuki terus memeknya tampa henti sampai klimaks.
“Aouh.. yaa.. ouh..” suara desisan nafsuku.
saya pacu terus batang kejantananku sampai, “Croott..croott..” saya keluarkan maniku di dalam memeknya.
Kami sama-sama puas dan tertidur sejenak Kemudian saya berbenah diri, Dia juga. saya antar Dia pulang kerumahnya dan saya kembali ke tempat kostku.

Senin, 05 Oktober 2009

Denyutan Memek Tante Lidya

Di rumahku hanya ada pembantu, yang usianya sekitar 35 tahun, biasa dipanggil tante lidya. Tapi jangan kaget lho! badannya terawat dan masih kencang, walaupun kulitnya agak hitam (hitam manislah menurutku). Agak kaget juga saya, setelah dibukakan pintu, kulihat dia mengenakan baju kaos yang agak ketat dan rok putih yang selutut. Tetapi tonjolan di dadanya itu, membuat darahku berdesir cepat.

Perlahan dilepaskannya roknya, dan terlihatlah pahanya yang mulus dengan celana dalam warna pink. Agak lama kupandangi, karena itu benar-benar pemandangan yang indah, dan kejantananku mulai membengkak di celanaku. Perlahan kupegang celana dalamnya, dan kudekatkan wajahku ke arah celana dalamnya. Wow.., baunya wangi sekali, mungkin dia baru mandi tadi.
“Sudah cukup kan..?” katanya sambil menjauhkan wajahku dari pahanya dan mencoba memakai roknya lagi.
Tetapi hal itu dengan cepat kucegah, “Ntar dulu tante, aku pingin lihat di balik celana itu, boleh ya..?” kataku membujuk.
“Yee.., sudah dikasih hati malah minta jantung..!” ucapnya sedikit menyindirku.
“tante tau nggak, jantungku debar-debar nih.., dan aku terangsang..” kataku mencoba menyatakan bahwa saya benar-benar terangsang.
Sambil bercanda dia menjawab, “Masak gitu aja terangsang, tante nggak percaya, kamu pasti cuma iseng, mau mempermainkan tante, ya..?” katanya membalas ucapanku.
“Kalau nggak percaya, coba lihat nih..!” kataku sambil menurunkan celana pendekku.
Dia agak kaget karena celana dalamku seperti penuh dan menonjol besar di bagian penisku.
“Bener juga, kamu nggak boong.., kamu terangsang ya..?” katanya melirikku nakal sambil tersemyum.

Agak lama dia melihatnya, kemudian mengelus dan mengusap-usap, dan mendekatkan wajahnya ke dekat celana dalamku.
“Sekarang kita sama-sama buka, gimana tante..?” kataku memberi tawaran gila.
Mungkin karena sudah terangsang dan sangat ingin melihat penisku, akhirnya dia mengangguk. Perlahan dia menurunkan celanaku, dan tampaklah kejantananku berdiri tegak dan siaga.
“Wow.. punyamu lebih besar dari yang tante bayangkan, tapi tante suka yang besar seperti ini.” katanya sambil mengelus, menyentuh kepala penisku dengan jarinya dan kemudian mengocoknya.
“Aahh.. ” saya mengerang nikmat, sementara dia terus mengocok sampai penisku terlihat memanjang maksimal.

Mungkin dia sudah tidak tahan, dia mulai mengulum dan meghisap penisku.
“ahh.. ah.. nikmat sekali..!” aku mendesis kenikmatan, sementara tanganku sudah membuka celana dalamnya.
Dan wow.., benar-benar pemandangan yang indah, bulu-bulu halus di sekitar memeknya yang kemerahan sangat merangsang birahiku. Jariku menyentuh dan menggesek bibir nonoknya.
“Oh.., ahh.., terus Mas, gesekin terus..! Ahh..!” suaranya mendesah-desah.
Kudekatkan wajahku ke tempiknya, menciuminya dan menjilatnya. Celahnya mulai agak basah, mungkin dia sudah terangsang hebat, sementara kemaluanku terus dikulumnya, bahkan sekarang lebih dahsyat sampai ke pangkalnya. Saya merasakan hangat mulutnya, dan kemaluanku seperti panas sekali dan mau mengeluarkan sesuatu. Tanpa dapat kutahan, spermaku muncrat di mulutnya untuk pertama kali.

“Ohh.. kamu udah keluar Mas.. enakk.., gurih..!” katanya sambil menjilat sperma yang keluar dari mulutnya, sementara lidahku terus bergerilia di celah vaginanya, bahkan lidahku berusaha masuk lebih ke dalam dan terus menyeruak di seluruh dinding memeknya.
“Ouch.. lebih dalam, Mas..!” pintanya sambil mendesis-desis.
Aku mendengar dia mendesis dan menyerocos tidak karuan, dan mulai mengocok kemaluanku lagi sehingga membesar kembali. Hanya dalam hitungan menit, punyaku sudah membesar lagi dan mencapai ukuran yang maksimal.
“Sekarang saya masukin ke meki tante aja, oke..?” kataku sudah tidak sabaran.
“ya Mas, tante juga sudah nggak tahan nich..!” katanya sambil membuka kedua pahanya lebar-lebar, sehingga memeknya tampak membelah dan merekah.

Sambil memegang penisnku yang tegang, kuarahkan ke lubang tersebut. Sesaat kepala kontolku kugesekkan ke bibir memeknya, kemudian dengan sedikit ditekan, dan, “Bless..!” masuk seluruhnya ke dalam liang vaginanya.
“ahh.., terus Mas, lebih dalam..!” desisnya mengikuti gerakan masuknya batang kejantananku.
Aku pun semakin bersemangat menggenjotnya dan memaju-mundurkan kontolku di dalam nonoknya. Sementara tanganku tidak lepas memegangi puting toketnya yang mengencang.

Sekitar 10 menit dengan posisi tersebut, aku mengeluarkan kemaluanku yang masih menegang.
“tante, sekarang kita rubah posisi ya..? Pasti lebih nikmat..!” kataku ingin mencoba gaya lain.
“Posisinya gimana Mas..?” dia bertanya balik.
“tante menungging saja, kakinya diangkat sebelah dan letakkan di meja, dan tante membelakangi saya..!” saranku memberi penjelasan, dia menurut saja.
Dia sudah mengambil posisi seperti itu dan aku dapat melihat celah vaginanya mengintip dari belakang. Dengan memegang kemaluanku yang tegang, kuarahkan ke celah itu. Dengan sedikit tekanan, kepala penisku masuk, dan masuknya terasa lebih sempit dari yang tadi. Sengaja tidak kumasukkan seluruhnya dan kutanya kepadanya, “Gimana..? Lebih enak kan..?” kataku.
“iyya lebih enak dari yang tadi, oh.., enak.., ahh..!” suaranya mendesah lagi.
“Ini belum seluruhnya lo tante, baru sebagian..!” aku mencoba menggodanya lagi.
“Masukin semua dong, Mas..! Biar terasa lebih enak lagi..!” pintanya.

Dengan menekan lebih kuat, maka kemaluanku masuk seluruhnya. Dan oh.., betapa nikmatnya, serasa berada di awang-awang.
“Ah.., oh.., aah.., nikmat sekali, tekan lebih kuat Mas.., lebih dalam, ahh, ahh..!”
Sesekali dia menggoyang pinggulnya, dan ohh.., benar-benar luar biasa goyangan pinggulnya, punyaku seperti ditarik dan diurut-urut di dalam vaginanya.
“Oh.., ah.., aku tak ingin berhenti cepat-cepat, goyangin terus tante..!” kataku.

Sekitar 10 menit aku memaju-mundurkan kemaluanku ke tempiknya, rasanya saya sudah berada di puncak dan mau memuntahkan lahar.
“tante, aku sudah mau keluar nich..!” kataku.
Dia membalas, “Aku juga mau keluar nich. Kita keluar sama-sama ya..?” pintanya.
Dengan menggenjot lebih kuat agar cepat sampai ke puncak kenikmatan, maka kumulai menekan lagi lebih cepat. Dan akhirnya, “Ouc.., ah.., ah..” dengan erangan panjang, saya memuntahkan spermakau di memeknya.
Bersamaan dengan itu tante juga mengerang panjang, “Ouh.., ouc.., ah.., ah.., nikmat.. ah..”
Sementara di memeknya aku merasakan punyaku disemburi cairan memeknya, terasa begitu hangat.

Perlahan kutarik punyaku keluar, terlihat sudah mulai mengecil. Kami tergolek di tempat tidur dan saling berpandangan.

Minggu, 04 Oktober 2009

Enaknya Ngentot Memek Nikita

nikita memanggil teman-temannya dan diperkenalkan pada Robert. saya dan nikita meninggalkan tempat itu lalu dengan taxi menuju Westin pada jam 12 malam. Setiba di lift, saya tekan 77. Kami hanya berdua. Melihat itu, nikita langsung menyodorkan bibirnya minta kucium. Kami berciuman saling melepaskan kerinduan karena lama tak bertemu. Lidahnya memasuki mulutku mencari lidahku, menyapu bagian atas dan bawah rongga mulutku sambil tangannya meremas-remas kontolku.

Setiba di kamar, nikita langsung mendorongku ke balik pintu dan menyerangku dengan ganasnya, bibir dan lidahnya menari-nari dan menjilati seluruh leherku, tangannya membuka kausku lewat atas lalu putingku habis diciuminya sementara tangannya tergesa-gesa membuka celana pendekku hingga tinggal CD yang melekat di tubuhku. Sambil bibir dan lidahnya terus bergerilya di tubuhku, tangannya menarik CD-ku turun dan langsung menggenggam dan mengocok kontolku.

“Hhmm.. Kontol kaya gini yang bikin ketagihan tau”, katanya sambil berjongkok.

Langsung tanpa basa basi, dimasukannya kontolku ke dalam mulutnya dan dikocoknya keras-keras sambil ujung lidahnya bermain di kepala kontolku. Lalu diangkatnya kakiku dan diletakkan di pundaknya. Lidahnya menjalar di selangkanganku sampai anusku tidak ketinggalan dijilatinya juga. kontolku kembali berada di dalam mulutnya dan jarinya ditusukkan ke dalam anusku. saya hanya bisa mendesah keenakan.

Mendengar desahan itu, nikita semakin bersemangat hingga mempererat jepitan bibirnya dan mendorong kepala sedalam-dalamnya sampai hampir seluruh kontolku masuk ke dalam mulutnya dan memaju mundurkan kepalanya. Sekitar 10 menit kemudian, saya merasa ada dorongan sperma yang keluar dari kontolku, menyemprot di dalam mulut nikita sekitar 5-6 kedutan. nikita menelan semuanya lalu menjilati kontolku sampai bersih dan lalu berdiri menciumku.

Tiba tiba saya ada ide. saya matikan semua lampu di kamar, saya buka seluruh gorden ke arah luar, lalu saya buka pintu keluar ke balkon. Kuajak nikita dalam keadaan telanjang bulat seperti saya menuju balkon. Pemandangan lampu-lampu sekitar Singapura sedemikian indahnya. nikita memegang pinggiran balkon dan saya peluk dari belakang di perutnya, perlahan tanganku naik menuju toketnya yang berukuran 36b, kuremas remas dan kupermainkan putingnya, kujilat belakang lehernya lalu punggungnya. nikita menolehkan kepalanya, kusambar bibirnya dan kami berciuman. Dengan tidak adanya gedung lain di sekeliling kami yang berdekatan membuat suasana lebih menggairahkan.

Perlahan saya berjongkok, kujilati dari pinggang melewati garis pantatnya, sedikit mengenai memeknya lalu lidahku kuturunkan menuju paha dan betisnya. saya balik lagi mendaki menuju selangkangannya dan mulai mencari memeknya. nikita semakin menungging dan membuka kakinya lebar-lebar memberi jalan pada lidahku untuk mencapai liangnya. Kujulurkan lidahku ke dalam liang memeknya, dengan posisi itu otomatis hidungku tepat menempel di anusnya, tapi saya teruskan mengorek-ngorek memeknya dengan lidahku.

Bentuk badan nikita sudah menekuk 90 derajat hingga toketnya menempel pada reiling balkon, kedua tangannya sekarang menjulur ke belakang dan membuka belahan pantatnya. Hhmm.. Tak akan pernah kutolak apa yang disodorkan oleh nikita, saya tahu apa yang harus saya lsayakan, karena ini memang kegemaranku.

Kujulurkan lidahku mencari anusnya, lalu kumasukkan 2 jariku ke dalam mekinya. nikita membuka belahan pantatnya semakin lebar sehingga memudahkan lidahku untuk bergerilya di anusnya. Kocolok-colok, kumasukkan ujung lidahku dan kuputar di dalam lubang anusnya beberapa kali. Terasa kontraksi meki nikita di tanganku dan nikita berteriak..

“Viir.. Gua.. Keluar viirr..” teriaknya. Terasa kontraksi vagina nikita di jariku yang tertanam di situ dan nikita menggelengkan kepalanya berkali-kali sampai akhirnya lunglai tubuhnya lemas terduduk menimpsaya di balkon tersebut.

saya tarik nikita menuju ranjang, lalu kami tiduran beristirahat sambil menonton TV. Perlahan kukecup kening nikita dan tangan nikita merayap ke arah kontolku yang masih lemas. nikita meletakkan kepalanya di perutku menghadap ke arah TV. Otomatis kontolku ada di depan matanya. Sambil menonton dijilat-jilatnya ujung sampai lingkaran kepala kontolku. Dengan cara menjilat dan menghisap diselingi dengan gigitan kecil, perlahan-lahan kontolku membesar dan mengeras di dalam mulutnya.

“Viir..,.. Masukin ya.. Gua pengen ngerasain kontol lu di vagina gua” bisiknya.
“Lu mau di atas atau di bawah?” jawabku.
“Gua di atas dulu” jawabnya sambil langsung naik ke atas tubuhku.

Diarahkannya kontolku ke lubang tempiknya. Setelah menempel, nikita menggoyang pantatnya agar kepala kontolku membelah tempiknya, lalu perlahan kontolku masuk ke dalam tempiknya semakin dalam.

nikita menekan memeknya pada kontolku sedalam-dalamnya hingga terasa ujung kontolku mentok di dalam memeknya dan kuberi kedutan. nikita mengerang lalu memutar pinggulnya pelan makin lama makin cepat. saya pun menaik turunkan pinggulku seirama dengan putaran pinggulnya. Tak lama nikita berteriak histeris dan terasa vaginanya semakin licin, pertanda bahwa orgasmenya telah tiba.

Kulepaskan kontolku lalu kubalikkan badannya. nikita mengerti maksudnya, dengan bertumpu di atas lututnya, kepalanya diletakkan di atas bantal dan tangannya menjulur ke belakang membuka belahan pantatnya seperti yang dilsayakannya tadi di balkon

“Viir.. Lagi dong, gua pengen ngerasain lidah lu lagi..” erangnya.

Kembali nikita memberi hidangan kegemaranku. saya berlutut di belakangnya, kupegang pantatnya menggantikan tangannya, lalu mulai kujilat anusnya, kukorek keras dan kutusukkan lidahku dalam-dalam. nikita menjerit-jerit keenakan, jarinya dimasukkan ke vaginanya dan dikocoknya dengan cepat.

Tanpa basa basi, saya berlutut dan menusukkan kontolku ke dalam mekinya, saya hentakkan dengan keras dan langsung kugenjot dengan cepat. nikita meraung-raung di kamar itu. Kuletakkan bantal di perutnya dan kutekan pantatnya sampai nikita tertelungkup dan pantatnya terganjal bantal, kuluruskan kakinya rapat sehingga kontolku terjepit di antara pahanya.

Makin lama gerakanku makin cepat hingga maksimal. nikita kembali berteriak keenakan sambil tangannya meremas apa saja yang dapat dipengangnya. Gerakanku makin cepat, kudorong sedalam-dalamnya hingga keringat bercucuran di punggung nikita. Akhirnya kucapai orgasmeku di mekinya. Kutekan kontolku sedalam-dalamnya dan kudiamkan sambil kusemburkan spermsaya beberapa kali, setiap kali menyembur, kontolku makin keras dan membesar, sehingga nikita pun merintih..

“Ooochh..... Gw keluar lagi nichh..”